Jakarta – Yayasan Bakrie Center bersama Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Bakrie menyelenggarakan Edutalk on Mobility and Green Transport, China (6/6).
Seminar ini merupakan forum diskusi untuk lebih memperhatikan perubahan energi, karena merupakan tanda keberhasilan implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) khususnya bagi mahasiswa dan civitas akademika, khususnya tujuan ketujuh, yaitu terjangkau dan bersih. . kekuatan.
Pembicaraan Edu: Green Mobility & Transportation menghadirkan dua pembicara yaitu Gilarsi W. Setijono, Chief Executive Officer PT VKTR Teknologi Mobilitas, Tbk dan Faris Adnan Padhilah, Research Coordinator IESR Energy Demand Management Group.
Tema Mobilitas dan Transportasi Ramah Lingkungan yang dipilih dalam program pelatihan ini adalah untuk mensosialisasikan konsep perubahan energi dan penggunaan kendaraan alternatif yang tidak menggunakan bahan bakar, khususnya kepada generasi muda dan pelajar.
Konferensi kami dibuka dengan pidato utama oleh Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Bakrie, Dr. Mohammad Ihsan, ST., MT., M.Si. Dalam sambutannya, Ihsani menyampaikan bahwa konferensi yang diselenggarakan oleh Yayasan Bakrie Center ini telah banyak membantu dalam meningkatkan pengetahuan para mahasiswa, terutama kesadaran mereka terhadap iklim saat ini dan bagaimana generasi muda dapat memiliki kehidupan yang berkelanjutan.
“Kami sangat senang bisa bekerja sama dengan BCF dan mendiskusikan masalah keamanan. “Rencana program ini sederhana dan diikuti oleh mahasiswa, kami berharap dapat menambah pengetahuan dan kepedulian mahasiswa agar mewaspadai cuaca, yaitu mengikuti apa yang terjadi pada masalah transportasi yang tidak ramah lingkungan”, ujarnya. . Pak Ihsan dalam sambutan pembukaannya. .
Pada bagian pertama, Gilarsi memaparkan beberapa upaya yang dilakukan VKTR sebagai bagian dari Grup Bakrie untuk membantu penurunan emisi karbon melalui penggunaan transportasi massal berbasis listrik.
Menurut Gilarsi, model angkutan massal berbasis listrik dapat mengangkut lebih banyak penumpang dan mendorong gaya hidup masyarakat berubah menggunakan angkutan massal.
Upaya penurunan emisi karbon tinggi khususnya di perkotaan dilakukan dengan memperkenalkan metode transportasi listrik kepada masyarakat sebagai fokus utama VKTR. .
“Melalui kendaraan listrik Anda menyelamatkan masa depan Anda, menciptakan kehidupan yang lebih baik. Ciptakan hidup Anda dan lakukan bersama-sama,” tambah Gilarsi dalam presentasinya.
Pada bagian kedua ceramah Edu, Faris banyak menekankan pada perampingan dan dekarbonisasi jaringan listrik yang dapat mengurangi emisi kendaraan. Menurut IESR Research, emisi kendaraan listrik per kilometer saat ini 18% lebih rendah untuk kendaraan roda dua dan 25% lebih rendah untuk kendaraan roda empat dibandingkan kendaraan konvensional.
Permasalahannya saat ini yang menjadi kendala mobil listrik di Indonesia adalah harga, performa, infrastruktur dan layanan purna jual, dimana banyak pihak yang meragukan ketersediaan suku cadangnya. Oleh karena itu, diperlukan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat, khususnya generasi muda untuk mendorong lebih banyak adopsi kendaraan listrik guna mengurangi emisi gas rumah kaca di sektor transportasi hingga 48% pada tahun 2050.
“Sebenarnya mobil listrik itu salah satu dari tiga solusi. Hindari, ganti dan upgrade. Hindari itu, kota kita tutup, jadi kalau mau kemana-mana tidak perlu pakai sepeda motor. Pindah, tidak bisa. . segala sesuatu di kota, terkadang Anda harus pergi ke “Di beberapa tempat, gunakan transportasi umum jika Anda bisa. Dan terakhir, jika rumah Anda tidak terhubung dengan transportasi umum, maka gunakanlah mobil yang hemat energi, atau mobil yang mengeluarkan lebih sedikit udara. “, pungkas Faris.
Edutalk merupakan rangkaian dari Indonesia Youth Sustainability Forum yang diadakan oleh BCF pada bulan September 2024. Indonesia Youth Sustainability Forum merupakan forum yang akan melibatkan generasi muda dalam pertemuan untuk mencari lingkungan dan kehidupan yang berkelanjutan. Akademisi Fakultas Ilmu Lingkungan UI, Dorong Strategi Berbasis Kelautan untuk Mengatasi Perubahan Iklim (SIL) Universitas Indonesia menyelenggarakan konferensi internasional ke-5 tentang strategi konservasi dan lingkungan hidup. designsuperstars.net.co.id 20 Januari 2025