designsuperstars.net – Obat antidiabetik asal Indonesia dikirim dengan aman ke Belanda. Obat bernama Glucient SR diproduksi oleh Ferron Par Pharmaceuticals, anak perusahaan Dexa Group.
“Produk ini merupakan obat anti diabetes dengan teknologi extended release. Berbeda dengan produk direct release yang harus digunakan maksimal 3 kali sehari, produk berteknologi extended release dapat digunakan satu kali sehari bagi penderita diabetes,” ujarnya. Presiden dan CEO PT Ferron Par Pharmaceuticals, Benny Sutisna Suwarno dalam sambutannya.
Ekspor ini dimungkinkan melalui kerja sama dengan Dexa Group dan Allgen Pharmaceutical & Generic B.V. dari Belanda dan Bioton S.A. dari Polandia.
“Mengekspor produk farmasi ke Belanda menunjukkan bahwa produk kita dapat meningkatkan kredibilitas pasar internasional dengan menawarkan produk dalam negeri yang aman, bermutu, dan efektif. Ekspor tersebut juga menunjukkan bahwa produk farmasi asal Indonesia mampu bersaing dengan produk lain. dari berbagai benua, termasuk Eropa sebagai tuan rumah”, Benny. Ilustrasi Medis (Unsplash.com/pina messina)
Benny mengatakan pihaknya sudah memasuki pasar di Belanda sejak 2018 lewat produk Glucient SR. Sebelum masuk ke Belanda, produk ini sudah diadopsi pasar Inggris dan diterima dengan baik. Mereka segera menemukan peluang untuk berdagang dengan negara-negara Eropa lainnya.
“Kami yakin di Belanda juga bisa kita kembangkan, mulai tahun depan kita bisa ekspansi ke negara lain. Pak Benny mengatakan, “Mitra dari Allgen juga punya keinginan yang sama, beliau juga ingin masuk ke negara-negara Eropa lainnya. untuk produk kami di Luksemburg, Belgia”.
Bapak Paul van Sprang kemudian menjelaskan mengapa perusahaannya memilih Ferron sebagai partner. Menurut Pak Paul, Ferron memiliki produk yang belum sampai ke pasar Belanda.
“Produk Metformin di Belanda sebagian besar sudah terjual, sehingga kami memilih produk lain yang dibuat oleh Ferron. Ferron adalah perusahaan terbaik untuk mengembangkan produk ini, oleh karena itu kami memilih Ferron,” kata Pak Paul.
Selain itu, mereka juga mengirimkan obat diabetes tipe 2 ke Polandia. Hal ini semakin memperkuat komitmen mereka untuk memasok obat-obatan berkualitas ke Polandia yang terletak di kawasan Eropa Timur.
“Setelah diterima dengan baik oleh pasar Inggris, Ferron melihat peluang di Polandia. Menurut Bank Dunia, prevalensi diabetes di Polandia pada tahun 2011 adalah 9%, jauh lebih tinggi dibandingkan di Inggris yang sebesar 5,2%. Ferron memanfaatkan kesempatan tersebut untuk memasuki pasar Polandia melalui obat antidiabetes Avamina SR. “Avamina SR merupakan produk asal Indonesia yang pertama kali masuk ke pasar Polandia,” jelas Johannes.
Polandia memiliki peraturan ketat untuk produk farmasi. Ada persyaratan, kontrol, dan standar kualitas tinggi yang harus dipenuhi. Polandia menggunakan sistem registrasi “program nasional”, sehingga membutuhkan waktu lama untuk mendaftarkan suatu produk. Polandia juga diintegrasikan ke dalam sistem UE untuk pengendalian produk terdaftar.