Bank OCBC Bakal Tebar Dividen Rp 1,65 Triliun

Read Time:3 Minute, 46 Second

designsuperstars.net, Jakarta PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) menyetujui pembagian dividen Rp 1,65 triliun pada rapat umum pemegang saham tahunan (RUPS), Senin (18/3/2024).

Bagian ini menyumbang 40,4% terhadap pendapatan FY2023 menjadi Rp 4,09 triliun. Maka dividen per saham yang dikeluarkan adalah Rp72.

Menurut Presiden OCBC Indonesia Parvati Surjaudaja, jumlah saham tersebut meningkat 163% tahun ini dibandingkan Rp 22 tahun lalu.

“Untuk tahun anggaran 2023 telah disetujui penggunaan pendapatan sebesar Rp72 miliar atau bagi hasil Rp1,65 triliun atau 40,4% dari pendapatan,” kata Parvati dalam konferensi pers, Senin (18/3/2024).

Selain itu, Parvati menambahkan $100 juta akan dialokasikan untuk cadangan umum dan sisanya akan digunakan sebagai pendapatan.

Parvati menjelaskan, pendapatan pada tahun 2023 meningkat 23% dibandingkan tahun sebelumnya, menjadi 3,3 triliun.

Saat ini, rasio kecukupan (CAR) perseroan sangat kuat yakni sebesar 23,7% atau lebih tinggi dari batas minimum. Kinerja perusahaan yang kuat didorong oleh pertumbuhan 12% tahun-ke-tahun yang diuntungkan oleh pelayanan kredit yang baik.

Berkat kinerja baik tersebut, return on equity (ROE) meningkat menjadi 12,0% pada akhir tahun 2023, dengan total aset bank sebesar 250 triliun.

Sebelumnya, PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) mengumumkan kinerja baik untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2023. Pada periode tersebut, OCBC Indonesia mencatatkan laba sebesar Rp4,1 triliun, meningkat 23 persen dibandingkan Rp3,3 triliun. kerasukan.

Terlebih lagi, rasio kecukupan modal atau CAR yang kuat yaitu sebesar 23,7 persen, lebih dari batas minimum.

“Kami menutup tahun 2023 dengan kinerja yang solid. Kinerja yang baik ini menghasilkan pertumbuhan kualitas kredit sebesar 12% YoY. Hasilnya, return on equity (ROE) meningkat menjadi 12,0%. Akhir tahun 2023, dengan total nilai bank Rp 250 triliun , kata CEO OCBC Indonesia Parvati Surjaudja, Rabu (31/1/2024).

Likuiditas OCBC Indonesia tetap sehat dengan rasio cakupan likuiditas sebesar 206,2 persen, di atas ketentuan regulator. Total pembiayaan pihak ketiga (DPK) mencapai Rp 182 triliun dengan penyertaan CASA sebesar 55,8 persen. Pada saat yang sama, total rekening tumbuh sebesar 14,6 persen.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, OCBC Indonesia mencatatkan pendapatan bunga dan pendapatan syariah masing-masing sebesar Rp15,5 triliun dan Rp893,14 miliar. Pada 2023, pendapatannya meningkat 27,03 persen dibandingkan tahun lalu yang tercatat Rp12,23 triliun.

Saat ini, pendapatan syariah diperkirakan meningkat 83,02 persen menjadi Rp 488 miliar pada tahun 2020. Pendapatan akan meningkat masing-masing menjadi Rp6,08 triliun dan Rp417,59 miliar seiring dengan peningkatan beban sewa dan syariah. Dividen pada tanggal 31 Desember 2023. Rp. 3,8 triliun dan syariah Rp 176,45 miliar.

Setelah dikurangi biaya lain-lain dan pajak, perseroan membukukan laba yang diatribusikan kepada pemegang saham sebesar 4,1 triliun. Nilai tersebut meningkat 23 persen dibandingkan tahun lalu sebesar Rp3,3 triliun.

Dari sisi aset perseroan, per 31 Desember 2023 tercatat sebesar Rp249,76 triliun, dari Rp238,5 triliun per 31 Desember 2022. Namun saldo per 31 Desember 2023 meningkat dari Rp34,21 triliun pada 31 Desember 2022 menjadi Rp37,32 triliun.

OCBC NSIP Bank telah mengumumkan laporan pendapatannya untuk akhir kuartal ketiga tahun 2023. Bank OCBC NISP mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih hingga akhir September 2023.

Bank OCBC NISP mencatatkan laba sebesar 3,05 triliun pada kuartal III 2023. Pendapatan perseroan meningkat 20 persen dari periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 2,55 triliun. Pertumbuhan laba bersih meningkat sebesar 17 persen year-on-year (YoY). Laba bersih perseroan pada kuartal III 2023 sebesar Rp7,38 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp6,28 triliun.

Berkontribusi terhadap pertumbuhan pendapatan adalah pengurangan cadangan kerugian penurunan nilai sebesar 19%. Selain itu, rasio kecukupan modal atau CAR sebesar 23,2 persen, lebih dari batas minimum.

Bank OCBC NISP meningkatkan aset sebesar 12 persen menjadi Rp 247 triliun pada kuartal III 2023, naik dari Rp 220,4 triliun pada periode yang sama. Total kredit meningkat 10 persen menjadi Rp 144,7 triliun pada kuartal III 2023 dibandingkan Rp 131,5 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Perseroan mencatat dana pihak ketiga (DPK) meningkat 14 persen menjadi Rp 184,3 triliun pada kuartal III 2023 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Presiden Bank OCBC NISP Parvathy Surjaudja mengatakan Bank OCBC NISP menutup kuartal III tahun 2023 dengan kinerja yang kuat dan stabil. Bank mencatatkan aset konsolidasi sebesar Rp 247 triliun, naik 12 persen year-on-year pada periode yang sama.

Pada kuartal ketiga tahun 2023, OCBC Bank NISP (DPK) mengalami peningkatan tiga rekening bank sebesar 14% menjadi Rp 184,3 triliun. Menurutnya, peningkatan DPK ini menunjukkan meningkatnya kepercayaan nasabah terhadap Bank.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Terpopuler: Stevie Agnecya Cerita Keputusan Mualaf, Ayu Ting Ting dan Muhammad Fardana Bukber
Next post Universitas Esa Unggul Surabaya Gelar Evaluasi Lapangan PJJ Prodi Teknik Informatika