designsuperstars.net, JAKARTA – Pada masa transisi, batuk menjadi salah satu masalah yang sering dialami masyarakat. Kebanyakan penderita batuk melakukan pengobatan sendiri jika mengalami batuk dalam waktu lama sebelum memeriksakan diri ke dokter.
Dr. Patriotika Ismail, dokter spesialis penyakit dalam RS St Elisabeth Bekasi mengatakan, pengobatan medis bisa berbahaya jika tidak dilakukan dengan benar. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk mengetahui berbagai jenis batuk dan mengobatinya dengan baik.
“Penyebab dan jenis asma bisa bermacam-macam, jadi pengobatannya tidak bisa sembarangan. Batuk yang memerlukan batuk dianggap batuk kronis jika berlangsung lebih dari 2 minggu, Minggu (7/7/2024), dr. “Sebaiknya Anda segera memeriksakan diri ke dokter,” kata Patriotika.
Ia menjelaskan, batuk parah yang berlangsung hingga 2 minggu merupakan hal yang biasa terjadi. Ada dua jenis batuk: batuk rejan dan batuk rejan. Menurut Dr. Menurut Patriotica, kedua jenis batuk tersebut merupakan tanda awal dari flu atau penyakit lain yang disebabkan oleh polusi udara, alergi terhadap zat tertentu, dan perokok pasif. Kedua jenis batuk ini biasanya dapat diatasi dengan pengobatan dengan obat batuk yang dijual bebas (over the counter) atau obat pereda batuk kering.
Dikatakannya, yang perlu diwaspadai adalah batuk disertai bengkak atau kering yang hanya terjadi pada malam hari, karena selain penyebab yang disebutkan di atas, bisa juga merupakan tanda penyakit asam lambung atau acid reflux. . Dr. “Jika Anda sudah batuk selama berminggu-minggu, ada baiknya segera menemui dokter,” kata Patriotica.
Batuk juga bisa terjadi ketika ada rasa cemas dan takut pada pikiran dan tubuh. Sering disebut dengan batuk biasa yang membuat Anda merasa cemas, gugup, dan tidak nyaman, cuaca dingin dapat menyebabkan batuk serupa, meskipun Anda sedang mengalami batuk di sekitar Anda.
Batuk rejan tidak dapat disembuhkan, tidak merespon pengobatan konvensional, namun tidak berbahaya. Jika masalah psikologis teratasi maka batuknya akan membaik.
Dalam konteks ini, Dr. Patriotika mengingatkan masyarakat untuk selalu mewaspadai gejala batuk kronis dan mengi akibat penyakit paru-paru. “Bila batuknya parah dan disertai demam, sesak napas, nyeri dada, sulit makan, suara serak, atau berdarah, bisa jadi itu penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), batuk rejan (pertusis), atau pengobatan tuberkulosis atau tuberkulosis.” gejala yang parah, terutama jika Anda menderita batuk yang berlangsung selama dua minggu.”