0
0
designsuperstars.net, Jakarta PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menyalurkan pinjaman senilai Rp 835,7 triliun pada kuartal I 2024 atau meningkat 17,1% year-on-year (YoY). Total pertumbuhan kredit BCA lebih tinggi dibandingkan rata-rata industri.
Direktur Utama Bank BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan peningkatan kredit didorong oleh konsumsi masyarakat pada periode Ramadhan dan Idul Fitri.
“Kami melihat optimisme konsumsi masyarakat khususnya pada periode Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini juga berdampak positif terhadap penyaluran kredit BCA hingga Maret 2024. Bunga kredit konsumer tetap terjaga dengan baik,” kata Jahja dalam keterangan resmi. pernyataan yang dikutip Selasa (23/4/2024).
Kredit korporasi BCA tumbuh 22,1% YoY menjadi total Rp389,2 triliun pada Maret 2024, sedangkan kredit komersial tumbuh 9,3% YoY menjadi Rp125,2 triliun. Kinerja penyaluran kredit UKM melanjutkan tren peningkatannya di atas rata-rata industri, sejalan dengan kinerja tahun sebelumnya.
Per Maret 2024, Kredit BCA meningkat 13,5% year-on-year menjadi Rp 110,4 triliun. Kredit konsumer tumbuh 14,9% YoY menjadi Rp 201,6 triliun.
Pertumbuhan kredit konsumer ditopang oleh KPR BCA yang tumbuh 11,0% YoY mencapai Rp 121,7 triliun, KKB yang tumbuh 22,2% YoY menjadi Rp 59,8 triliun, serta peningkatan outstanding kredit konsumer lainnya sebesar 22,6% per tahun menjadi mencapai Rp 17,1 triliun.
Penyaluran pinjaman BCA pada sektor berkelanjutan pada Maret 2024 meningkat 9,1% dibandingkan tahun lalu mencapai Rp197,4 triliun atau setara 23,5% dari total portofolio pembiayaan.
Sementara itu, pertumbuhan kredit BCA juga dibarengi dengan perbaikan kualitas kredit sejalan dengan restrukturisasi portofolio kredit yang secara bertahap kembali normal.
Rasio pinjaman terhadap risiko (LAR) pada kuartal I 2024 sebesar 6,6%, turun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 9,8%. Tingkat kredit bermasalah (NPL) terjaga pada level 1,9%. Rasio pencadangan NPL dan LAR berada pada level yang solid, masing-masing sebesar 220,3% dan 71,9%.
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) membukukan laba bersih Rp 12,9 triliun pada kuartal I 2024, naik 11,7% year-on-year (YoY). Pertumbuhan BCA didukung oleh perluasan pembiayaan yang disalurkan, kualitas kredit yang terus membaik, serta peningkatan jumlah transaksi dan pembiayaan.
Penyaluran kredit juga meningkat 17,1% YoY menjadi Rp 835,7 triliun pada Maret 2024. Kredit korporasi tumbuh 22,1% YoY menjadi total Rp 389,2 triliun pada Maret 2024, sedangkan kredit komersial tumbuh 9,3% YoY menjadi Rp 125,2 triliun. Kinerja penyaluran kredit UKM melanjutkan tren peningkatannya di atas rata-rata industri, sejalan dengan kinerja tahun sebelumnya. Per Maret 2024, Kredit BCA meningkat 13,5% year-on-year menjadi Rp 110,4 triliun.
Kredit konsumer tumbuh 14,9% YoY menjadi Rp 201,6 triliun. Pertumbuhan kredit konsumer ditopang oleh KPR BCA yang tumbuh 11,0% YoY mencapai Rp 121,7 triliun, KKB yang tumbuh 22,2% YoY menjadi Rp 59,8 triliun, serta peningkatan outstanding kredit konsumer lainnya sebesar 22,6% per tahun menjadi Rp17. ,1 triliun.
Direktur Utama Bank BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan pihaknya melihat optimisme konsumsi masyarakat, khususnya pada periode Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini, berdampak positif terhadap penyaluran kredit BCA hingga Maret 2024.
“Kami optimistis dapat mempertahankan pertumbuhan kinerja hingga akhir tahun ini, sejalan dengan prospek positif perekonomian nasional,” kata Jahja dalam keterangan resmi, Senin (22/04/2024).
Seiring dengan pertumbuhan kredit Bank BCA, terjadi perbaikan kualitas kredit sejalan dengan pengembalian portofolio kredit yang direstrukturisasi secara bertahap ke pembayaran normal. Rasio pinjaman berisiko (LAR) pada kuartal I 2024 sebesar 6,6%, turun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 9,8%.
Tingkat kredit bermasalah (NPL) terjaga pada level 1,9%. Rasio pencadangan NPL dan LAR berada pada level yang solid, masing-masing sebesar 220,3% dan 71,9%.
