BEI Gembok Perdagangan Saham SRAJ, PTPS hingga HUMI

Read Time:3 Minute, 59 Second

designsuperstars.net, Jakarta – Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penghentian sementara atau penghentian sementara perdagangan sejumlah saham. Bursa telah menghentikan sementara saham PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) dan PT Pulau Subur Tbk (PTPS) karena kenaikan harga akumulasi yang signifikan.

Sementara itu, bursa menghentikan sementara saham PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI) setelah harga keseluruhan mengalami penurunan signifikan.

Mengingat terjadi kenaikan signifikan pada harga total saham SRAJ dan PTPS, serta penurunan total harga saham HUMI ​​secara signifikan, maka BEI memandang perlu untuk menghentikan sementara perdagangan SRAJ, kata bursa dalam keterangannya. pengumuman pada Senin (12/2/2024) Saham PTPS dan HUMI ​​​​memiliki 12 perdagangan pada Februari 2024.

Penghentian sementara perdagangan saham SRAJ, PTPS dan HUMI ​​​​dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai. Tujuannya adalah untuk memberikan waktu yang cukup kepada pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara cermat informasi yang tersedia sebelum mengambil setiap keputusan investasi pada saham SRAJ, PTPS dan HUMI.

Berdasarkan data RTI, tepatnya 6 Februari 2024, saham SRAJ menguat signifikan pada perdagangan pekan lalu. Saat itu, SRAJ ditutup menguat 24,27% menjadi 640%. Pada 7 Februari, penguatan terus berlanjut dan membawa saham SRAJ ke level 735. Saham SRAj menguat 15,75% dalam sepekan. Sedangkan harga saham SRAJ meningkat 25,64% dalam setahun terakhir.

Saham PTPS berada dalam tren penguatan sejak Februari 2024. Kenaikan tertinggi tercatat pada 2 Februari 2024 yang mencapai 31,18%. Saat ini harga saham PTPS berada di posisi 402. Dalam sepekan harga saham PTPS naik 116,13%.

Harga saham PTPS naik 103,03% dari harga IPO 198 per saham. Sebagai informasi, PTPS merupakan pendatang baru di bursa yang tercatat pada 9 Oktober 2023. Sedangkan saham HUMI ​​saat ini berada di peringkat 57.

Saham HUMI ​​anjlok 26,92% dalam sepekan. Sementara itu, tahun lalu. Harga saham HUMI ​​saat ini berada 43% di bawah harga IPO sebesar 100 per saham. HUMI juga baru saja mencatatkan sahamnya di bursa. Saham HUMI ​​akan dicatatkan pada 9 Agustus 2023. 

 

 

Sebelumnya diberitakan, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan kemungkinan delisting PT Hotel Mandarin Regency Tbk (HOME). Sebab, saham perseroan telah disuspensi BEI selama 48 bulan atau 4 tahun hingga 3 Februari 2024.

Penghapusan pencatatan dan pencatatan kembali saham di bursa diatur dengan Peraturan Bursa Nomor I-I. Berdasarkan Pasal III.3.1.1, Bursa dapat melakukan delisting atas saham perusahaan tercatat apabila terjadi kondisi atau peristiwa dalam perusahaan yang mempunyai dampak merugikan secara material terhadap status keuangan, hukum, atau kelangsungan perusahaan tercatat. Perusahaan publik dan belum menunjukkan tanda-tanda pemulihan.

Namun berdasarkan Pasal III.3.1.2, bursa dapat melakukan delisting terhadap saham emiten yang hanya dijual di pasar negosiasi selama sekurang-kurangnya 24 bulan terakhir karena suspensi di pasar biasa dan pasar tunai. “Masa suspensi saham PT Hotel Mandarine Regency Tbk (Perseroan) mencapai 48 bulan pada tanggal 3 Februari 2024,” demikian pengumuman Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam siaran persnya, Jumat (12/1/2024).

 

Bersamaan dengan diumumkannya kemungkinan delisting tersebut, sejumlah pengurus telah mengajukan surat pengunduran diri namun belum mendapat persetujuan RUPS.

Mereka yang mengundurkan diri antara lain Komisaris Utama Iskandar Ali, Komisaris Michael Vinata, dan Komisaris Independen Zainuddin Efandi. Direktur PT Hotel Mandarin Regency TBK, Ardi Syofyan, diangkat menjadi jajaran direksi. Sementara itu, CEO Batu Vidya Prakoso akan tetap mempertahankan posisinya di perseroan.

Berdasarkan pencatatan bulanan pemegang saham perseroan per 31 Desember 2023, kepemilikan HOME meliputi 5.479.895.094 saham atau setara 24,67 persen yang dimiliki Kejaksaan Agung.

Kemudian sebanyak 2.126.279.700 saham atau 9,57 persen dimiliki oleh PT Yuanta Sekuritas Indonesia dan 27.500 saham atau 0,01 persen oleh Ardi Syofyan. Sisanya sebanyak 14.605.992.488 saham atau 65,75 persen menjadi milik negara.

 

Diberitakan sebelumnya, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman mengungkapkan Yetna BEI telah menerima empat pemegang saham pengendali (PSP) untuk membeli saham publik dari calon emiten. Terdaftar

“Ada empat PSP yang sedang dalam proses pembelian kembali dalam waktu dekat,” kata Nyoman kepada wartawan usai pencatatan waran CGS-CIMB, Senin (5/2/2024).

BEI akan terus berupaya mencari PSP, tambah Newman. Menurut dia, manajemen akan lebih sulit mencari emiten dalam kondisi tertentu dibandingkan emiten yang posisinya bagus. 

Newman mengatakan, saat ini ada dua jenis delisting di BEI, yaitu volunter delisting dan mandatori delisting. Dalam kasus vulnerary delisting, emiten biasanya menyiapkan dana untuk buyback sehingga lebih mudah melakukan pendekatan kepada manajemen.

Awalnya, hanya vulnerative delisting yang memiliki kewajiban pembelian kembali saham yang relatif tinggi karena posisi perseroan lebih aman, sedangkan emiten yang mengalami mandatori delisting tidak perlu melakukan pembelian kembali, kata Newman.

Namun seiring berjalannya waktu, tidak hanya volunteer delisting saja yang mempunyai kewajiban untuk membeli kembali saham, namun wajib delisting juga memiliki kewajiban untuk membeli kembali saham, yang bertujuan untuk melindungi investor. Mereka yang melakukan delisting secara paksa di masa lalu tidak memiliki tanggung jawab . 

Upaya untuk meminta mereka yang terpaksa membeli kembali saham telah dilakukan oleh regulator, katanya. 

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Boga Group Buka Lowongan Kerja Usia di Atas 60, Ini Manfaat Kerja untuk Lansia
Next post Saksikan Laga Indonesia vs Australia di Vision+! Skuad Garuda Muda Hadapi Tantangan Kedua