Beras Perlu Dicuci atau Tidak Sebelum Dimasak, Mana yang Lebih Sehat?

Read Time:3 Minute, 53 Second

designsuperstars.net, Jakarta – Nasi, makanan yang mudah dimasak, menjadi bagian penting dalam pola makan banyak orang. Namun sebelum dimasak apakah beras perlu dicuci terlebih dahulu?

Nasi putih, coklat, panjang atau pendek adalah makanan umum di seluruh dunia. Nasi biasanya dimasak dan butiran berasnya dimasak dengan air panas.

Pada beberapa butir beras, mencuci beras tidak perlu dilakukan selama penyiapan nasi. Namun, ada banyak alasan keamanan dan rasa mengapa sebagian orang memilih mencuci beras sebelum dimasak.

Ahli gizi mengungkap apakah mencuci beras sebelum dimasak merupakan praktik yang sehat atau tidak. Manfaat mencuci beras sebelum dimasak

Mencuci beras sebelum dimasak merupakan hal yang lumrah dilakukan banyak orang. Namun banyak orang yang bertanya-tanya, apakah kegiatan ini bermanfaat bagi kesehatan?

Menurut para ahli, banyak sekali manfaat mencuci beras. Salah satunya adalah membuat nasi menjadi empuk dan keras.

Pasalnya, proses mencuci beras membantu menghilangkan pati di permukaan beras yang menyatukan nasi saat dimasak.

Selain itu, mencuci beras juga membantu membersihkan kotoran dan hal-hal lain yang tidak diinginkan pada beras seperti kotoran, batu-batu kecil atau mikroplastik dari kantong belanjaan.

Dilansir dari Health, studi tahun 2021 dalam Journal of Hazardous Materials menemukan bahwa mencuci beras sebelum dimasak dapat mengurangi polusi plastik sebesar 20-40%.

Oleh karena itu, mencuci beras sebelum dimasak akan membantu Anda mendapatkan nasi yang lembut dan aman untuk dimakan.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mencuci beras dapat membantu menurunkan kadar arsenik, zat beracun alami di tanah dan air.

Dalam tinjauan tahun 2023, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) melaporkan kadar arsenik anorganik sekitar 92 bagian per miliar (ppb) untuk nasi putih dan 154 ppb untuk nasi merah.

Meskipun FDA tidak memiliki pedoman mengenai kadar arsenik dalam beras secara umum, mereka telah menetapkan batas 100 ppb untuk tepung beras bayi.

Penelitian menunjukkan bahwa mencuci beras adalah pengobatan rumahan untuk mengurangi toksisitas beras putih. Untuk menghilangkan arsenik dari beras merah atau putih, Anda dapat mencoba merebusnya setengah matang – masukkan beras ke dalam air mendidih selama lima menit sebelum membuang airnya dan memasak nasi seperti biasa.

“Menurut FDA, memasak dengan perbandingan 6 hingga 10 bagian air dengan satu bagian beras dan menyaring air setelah dimasak dapat mengurangi arsen anorganik sebesar 40-60%,” kata Taylor Janulevich, RDN.

Namun perlu diingat bahwa mencuci beras bukanlah metode yang bebas masalah. “Meskipun mencuci beras berpotensi mengurangi kadar arsenik, buktinya tidak meyakinkan dan tingkat penurunannya bervariasi,” kata Janulewicz.

Badan kesehatan internasional seperti FDA, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan lainnya memantau beras (dan makanan lainnya) untuk memastikan tingkat arsenik yang aman.

Mencuci beras sebelum dimasak merupakan hal yang umum dilakukan di Indonesia.

Proses ini diharapkan dapat memperbaiki tekstur nasi dan menghilangkan bahan-bahan yang tidak diinginkan.

Namun menurut ahli gizi Caitlin Sass, mencuci beras bisa mempengaruhi nilai gizinya.

“Mencuci beras terlalu sering atau merendamnya terlalu lama sebelum dimasak dapat menghilangkan sebagian nutrisinya,” jelas Sass.

Sass menambahkan, mencuci beras memang bisa menghilangkan pati yang ada di dalamnya, namun prosesnya juga bisa menghilangkan serat-serat yang resisten baik.

Serat stabil ini penting untuk kesehatan usus dan menstabilkan kadar gula darah.

Menariknya, serat resisten ini justru bertambah jika nasi disimpan di lemari es, jelas Sass.

Di sisi lain, Janulewicz, ahli gizi lainnya, mengatakan bahwa mencuci beras dapat mengurangi beberapa nutrisi seperti zat besi, vitamin B yang larut dalam air (folat, niasin dan thiamin) dan arsenik.

Faktanya, memasak nasi dengan banyak air untuk mengurangi arsenik dapat menurunkan kandungan makanan tersebut hingga 50-70%, tambah Janulewicz.

Bagi Anda yang ingin memastikan mengonsumsi makanan yang benar, Janulewicz menyarankan untuk tidak mencuci beras.

Saat memutuskan apakah akan mencuci beras atau tidak, ada beberapa langkah penting yang perlu diingat untuk membuat nasi yang sehat dan enak.

1. Batasi jumlah nasi

Mengonsumsi nasi dalam jumlah banyak, baik dicuci atau tidak, tidak dianjurkan untuk bayi dan anak-anak. Sebab, tubuh mereka lebih sensitif terhadap arsenik yang ada pada beras.

Mengurangi konsumsi nasi dapat membantu mengurangi arsenik, menurut Sass.

2. Pilih jenis beras yang tepat

Anda dapat membatasi paparan arsenik dengan memilih varietas padi dengan kadar arsenik rendah.

Data Consumer Reports tahun 2014 menunjukkan bahwa nasi basmati putih yang ditanam di California, India atau Pakistan, dan nasi sushi AS adalah pilihan yang aman.

3. Ubah cara memasak dan jenis nasi

Jangan merebus nasi hanya dengan air. Coba ubah metode memasak dengan menggunakan kaldu tulang yang lebih sedikit asin untuk menambah rasa dan protein.

Anda bisa mencoba membuat semangkuk nasi atau risotto, atau bereksperimen dengan jenis nasi pendek, sedang, dan panjang untuk menambah variasi pada masakan nasi Anda.

4. Pilih beras merah untuk nutrisi yang lebih baik

Untuk memaksimalkan nilai kesehatan dari mangkuk nasi Anda, sesekali pilihlah nasi merah gandum utuh.

Meskipun Anda harus mengambil langkah-langkah untuk mengurangi kadar arsenik, beras merah memiliki lebih banyak serat dan protein dibandingkan nasi putih, sehingga lebih bergizi.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Siap-siap Menyambut Xiaomi 14 di Indonesia
Next post Profil Santyka Fauziah, Pacar Baru Sule yang Seumuran Rizky Febian
PAY4D slot jepang slot 1000 jepang slot lapaktoto