Beri Hibah agar Konser Taylor Swift Eksklusif, Akankah Singapura Merugi?

Read Time:3 Minute, 33 Second

designsuperstars.net, Jakarta – Pemerintah Singapura telah mengonfirmasi pendanaan untuk konser enam hari Taylor Swift. Nilai bantuan tersebut diyakini mencapai S$24 juta, demikian laporan BBC pada Minggu, 3 Maret 2024.

Menteri Kebudayaan Singapura Edwin Tong menepis tuduhan tersebut dan mengatakan angka tersebut terlalu tinggi. Namun, Tong masih enggan menyebutkan angka pastinya.

Fakta tersebut terungkap setelah Perdana Menteri Thailand Sretha Thavisin menuduh Singapura membayar penyelenggara konser untuk menjadikan kota itu satu-satunya perhentian Taylor Swift di Asia Tenggara. Thavisin mengatakan pemerintah Singapura membayar penyelenggara sebesar $2 juta hingga $3 juta per malam.

Hal ini menuai kritik di seluruh Asia Tenggara. Di Filipina, seorang anggota parlemen mengkritik tindakan Singapura, dengan menyebutnya sebagai tindakan yang “tidak dilakukan oleh negara tetangga yang baik” dan menyerukan protes resmi terhadap subsidi tersebut. Meski pemerintah di Asia Tenggara merasa tindakan Singapura berdampak pada mereka, namun para penggemar atau Swifties sangat menderita karena monopoli ini.

Swift memiliki audiens yang besar di Asia Tenggara. Bagi Swifties di Asia Tenggara, ini merupakan kekecewaan besar karena konser enam hari Taylor Swift seluruhnya diadakan di negara termahal di kawasan tersebut.

Mata uang Singapura telah lama menjadi batu sandungan bagi wisatawan dari wilayah lain di Asia Tenggara. Bahkan, banyak Swifties yang rela mengencangkan sabuk pengaman dan terbang ke negeri singa untuk melihat idolanya.

 

Hingga minggu ini, ada laporan beberapa Swifties mendarat di Bandara Changi Singapura. Kebanyakan dari mereka berasal dari Tiongkok, mengingat Swift tidak akan melakukan tur ke negara tersebut.

Seorang wanita dalam penerbangan dari Shenzhen mengatakan kepada BBC bahwa dia dan seorang temannya masing-masing menghabiskan S$1.200 untuk membeli tiket tersebut. Mereka terpaksa mendirikan tenda di rumah temannya setelah harga hotel di Singapura meroket.

Marina Bay Sands Hotel yang ikonik di Singapura menjual paket konser Swift senilai S$50.000 yang mencakup empat tiket VIP ke Eras Tour dan akomodasi 3 malam.

Allen Dungca, 22, asal Filipina, mengatakan sejauh ini dia menaikkan gajinya untuk membantu membawa ibunya ke Singapura. Alen, seorang pelajar, membeli rangkaian mulai Juli 2023.

“Sekarang saya adalah mahasiswa paruh waktu dan saya dapat memenuhi kebutuhan dan persyaratan saya. Namun sayangnya, Swifties lain tidak memiliki sarana atau anggaran untuk pergi ke konser di luar negeri, dan saya mengenal sebagian besar Swifties Filipina. Benar-benar.

Filipina memiliki penggemar Swift terbanyak. Lihat data dari Spotify, Quezon City, Manila tempat Swift memainkan lagu terbanyak tahun lalu.

Para analis mengatakan bintang pop tersebut telah mengunjungi Filipina, namun sponsor murah hati yang diberikan oleh Singapura menjadikan kesepakatan ini cukup manis sehingga menjadikan Singapura satu-satunya tempat singgah di Asia Tenggara. Meskipun pemerintah di seluruh dunia biasanya memberikan subsidi dan keringanan pajak untuk menyelenggarakan acara, jumlah ini dianggap sangat besar jika dibandingkan dengan ukuran Singapura.

Samer Hajjar, profesor pemasaran di National University of Singapore, mengatakan perkiraan angka subsidi tersebut “di atas rata-rata” bahkan untuk negara seperti Singapura.

Di Australia, yang merupakan tujuan wisata setelah Singapura, para pejabat memperkirakan perjalanan ini akan meningkatkan belanja konsumen sebesar A$145 juta. Lebih dari 570.000 tiket terjual selama tujuh malam di Sydney dan Melbourne, hampir dua kali lipat jumlah terjual dalam enam konser di Singapura.

Namun para ekonom mengatakan bahwa uang tidak begitu penting. Apalagi pemerintah Australia tidak memberikan subsidi untuk mendatangkan Swift ke negaranya, begitu pula Jepang.

Dr. Brendan Rynne, kepala ekonom KPMG, memperkirakan lebih dari 90 persen pelaku konser bisa jadi adalah warga lokal Singapura, sehingga dana yang mereka keluarkan hanya penggalangan dana seperti biasa.

Rynne memperkirakan pengunjung asing akan menambah pendapatan tersebut, dan jumlah pengunjung asing hanya 2%. Setelah dihitung-hitung, ia memperkirakan konser Swift hanya akan menghasilkan S$10 juta atau S$6,5 juta.

Di sisi lain, pemerintah Singapura menilai perjalanan Swift akan membawa manfaat ekonomi bagi negaranya. Namun belum diketahui secara pasti berapa laba bersih yang akan direalisasikan.

Singapore Tourism Board (STB) sejauh ini memastikan persiapan konser Swift di Singapura berjalan lancar. Mereka menegaskan tak memberikan perlakuan khusus atas kedatangan Swift di Singapura.

Hafez Marican, Regional Manager STB untuk Indonesia, mengatakan pada Rabu, 28 Januari 2024, “Sebenarnya tidak ada pengaturan khusus dalam kasus ini untuk beberapa hambatan. Kami memperlakukannya seperti konser umum. Tidak ada ‘Tidak ada perlakuan khusus’. ” .

Konser Taylor Swift di Singapura akan berlangsung pada tanggal 2, 3, 4, 7, 8, dan 9 Maret 2024 di Stadion Nasional Singapura dan diperkirakan akan menarik lebih dari 44.000 orang setiap malamnya. 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Pembangunan Pusat Data Nasional Digeber, Bakal Diresmikan Agustus oleh Presiden
Next post Daftar Harga iPhone April 2024, Masih Ada Sisa THR?