Berkaca dari Kematian Selebgram Ella Nanda, Ini Risiko yang Mengancam dari Sedot Lemak

Read Time:2 Minute, 19 Second

REPUBLIK.CO. Operasi yang dilakukan pada 22 Juli 2024 itu berakhir tragis ketika Ella mengalami komplikasi serius hingga berujung kematian.

Sedot lemak atau liposuction sangat populer di kalangan orang-orang yang ingin segera menghilangkan lemak berlebih. Namun, seorang ahli bedah plastik di Los Angeles, Dr. Michael K. Obeng, mengingatkan bahwa mengaplikasikan kosmetik merupakan praktik medis yang berbahaya. Oleh karena itu, sebaiknya dilakukan oleh dokter yang profesional dan bersertifikat.

“Orang mengira sedot lemak adalah operasi yang sangat sederhana, padahal itu adalah salah satu prosedur di mana saya harus tahu persis di mana ujung kanula (tabung hisap) setiap kali saya mendapatkannya, karena saya tidak bisa minum sama sekali. “Bisa berbahaya,” ujarnya, Selasa (30/7/2024).

Risiko umum dari setiap operasi elektif dapat mencakup infeksi, kerusakan saraf, dan hematoma, menurut Michael Obeng. Selain itu, memancing juga memiliki risiko lain, seperti nyeri kronis, pembengkakan atau peradangan, dan pembengkakan pada jantung, kata Obeng, operasi tersebut bisa dilakukan tanpa disadari.

Untuk lebih jelasnya, berikut kemungkinan risiko dan komplikasi sedot lemak menurut Mayo Clinic, sebuah pusat kesehatan akademis Amerika Serikat:

1. infeksi

Gejala pasca operasi dapat terjadi, meskipun jarang terjadi. Perawatan medis tambahan dan antibiotik diperlukan ketika infeksi kulit terjadi, namun jika infeksinya parah, dapat mengancam nyawa.

2. Pendarahan

Ada risiko pendarahan selama dan setelah operasi. Pendarahan yang berlebihan bisa menjadi masalah serius dan memerlukan perhatian medis segera.

3. Diam

Anda mungkin mengalami ketidaknyamanan sementara atau permanen di area sedot lemak. Saraf di area tersebut juga bisa teriritasi.

4. Trombosis vena dalam

Trombosis vena dalam bisa berbahaya jika pembuluh darah mengalir ke organ vital seperti paru-paru, sehingga menyebabkan emboli paru.

5. Masalah ginjal dan jantung

Ketika sedot lemak dalam jumlah besar dilakukan, cairan berubah dan berubah. Perubahan cairan selama prosedur dapat menyebabkan masalah jantung dan ginjal, terutama pada pasien dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya.

6. Embolisme

Lemak yang tertelan dapat masuk ke aliran darah dan menyebabkan penyumbatan pembuluh darah. Kondisi ini bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani.

7. Toksisitas lidokain

Lidokain adalah obat yang digunakan untuk mengendalikan rasa sakit. Obat ini biasanya diberikan melalui suntikan saat sedot lemak. Meskipun lidokain umumnya aman, keracunan lidokain terkadang dapat menyebabkan masalah pada jantung dan sistem saraf pusat.

Memilih klinik yang tepat untuk prosedur sedot lemak Anda penting untuk memperoleh hasil yang memuaskan dan mengurangi risiko komplikasi. Calon pasien disarankan untuk memilih klinik dan sertifikasi atau izin apa yang dimilikinya. Di Indonesia, periksa apakah dokter tersebut terdaftar di Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk melakukan operasi plastik atau kosmetik.

Menurut pakar medis Mayo Clinic, calon pasien disarankan untuk memilih klinik dengan prosedur darurat yang jelas dan tim medis yang terlatih untuk menangani masalah yang mungkin timbul selama atau setelah operasi. Pastikan klinik menyediakan layanan tindak lanjut yang memadai untuk memantau pemulihan pasien setelah prosedur. Pastikan juga klinik tersebut memiliki izin operasional yang sesuai dari pemerintah dan otoritas kesehatan terkait.

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Timnas Spanyol Juara EURO 2024, Inggris Gigit Jari
Next post 6 Cara Menyikapi Rindu pada Seseorang yang Dicintai