Bikin Bumil Bahagia dan Persalinan Lancar, Simak Panduan Olahraga Aman di Setiap Trimester

Read Time:2 Minute, 26 Second

designsuperstars.net, Jakarta – Meski tak sering ditanyakan ibu hamil apakah boleh berolahraga atau tidak, dr. Jimmy Sakti Nanda B SpOG mengemukakan, WHO dan peneliti menganjurkan olahraga pada saat pembuahan.

Olah raga sangat penting karena memberikan efek positif bagi ibu hamil dan janin, seperti dilansir Sehat Negerik pada Sabtu 19 Juli 2024.

Lalu olahraga apa saja yang baik untuk ibu hamil? Sebagai Dr. Jimmy, berikut beberapa tips olahraga yang baik untuk ibu hamil di setiap trimester: Trimester Pertama

Pada trimester pertama, ibu hamil dapat melakukan olahraga sederhana seperti: jalan kaki pagi atau sore hari, bersepeda, berenang, lari, senam selama kehamilan, yoga trimester kedua dan ketiga.

Saat memasuki kehamilan trimester kedua dan ketiga, ukuran perut akan semakin membesar. Untuk menjaga berat badan ibu hamil, disarankan untuk melakukan olahraga sederhana seperti yoga sebelum melahirkan dan selama hamil.

Yoga prenatal dan senam kehamilan dapat dilakukan secara rutin selama 150 menit dalam seminggu, yang dapat dibagi menjadi 30 menit selama lima hari atau 20 hingga 30 menit sehari.

Jimmy mengatakan, olahraga saat hamil memiliki banyak manfaat, antara lain: memperlancar persalinan dengan memperkuat otot-otot di sekitar panggul dan membantu ibu hamil merasa rileks, dan relaksasi mengurangi stres serta memudahkan pengaturan pernapasan selama persalinan.

Dengan mengikuti panduan ini, ibu hamil dapat tetap aktif dan sehat selama hamil, sehingga bermanfaat bagi kesehatan ibu dan bayinya.

Selalu berkonsultasi dengan dokter kandungan Anda sebelum memulai atau melanjutkan olahraga untuk memastikan tubuh Anda dalam kondisi yang baik untuk berolahraga.

Jimmy menekankan pentingnya menghindari jenis olahraga tertentu selama kehamilan. Berikut beberapa olahraga yang sebaiknya dihindari ibu hamil: Olahraga ekstrim: panjat tebing, panjat tebing. Dengan keduanya, terdapat risiko tinggi cedera dan situasi berbahaya. Latihan beban tubuh: Duduk dan angkat tubuh karena tekanan pada perut dapat mengurangi jumlah oksigen yang sampai ke janin. Berolahraga di bawah terik matahari karena stroke atau dehidrasi. Berlari terlalu cepat dapat menyebabkan hipoksia (kekurangan oksigen) dan hipertermia (suhu tubuh berlebihan) yang dapat menyebabkan jantung meningkat.

Jimmy menyarankan untuk berjalan di jalan yang datar dan berumput.

 

Ibu hamil diperbolehkan berolahraga selama hamil, baik pada trimester pertama, kedua, dan ketiga. Namun ada banyak hal yang harus Anda perhatikan: 1. Kondisi tubuh ibu hamil

Ibu hamil sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis kandungan atau bidan sebelum memulai aktivitas olahraga. Pastikan tubuh Anda sehat dan tidak ada pantangan seperti penyakit pembuluh darah atau tekanan darah tinggi. 2. Jenis olah raga yang tepat untuk kehamilan trimester pertama: olah raga ringan seperti jalan kaki, bersepeda, berenang atau lari. Trimester kedua dan ketiga: Yoga prenatal atau kehamilan untuk membantu memperkuat otot panggul, mengatur pernapasan, dan mempersiapkan persalinan normal.

 

Olahraga memang tidak menentukan apakah seorang ibu akan melahirkan melalui operasi caesar atau normal, namun dapat membuat ibu hamil merasa lebih rileks dan bahagia. Selain itu, manfaat olahraga selama kehamilan membantu mengurangi stres dan kecemasan.

Dan pada akhirnya tentu saja memperbaiki tubuh dan pikiran. Dengan mengikuti panduan ini dan berkonsultasi dengan ahli kesehatan, ibu hamil dapat memilih olahraga yang sesuai dengan kondisi dan kehamilannya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Bruce Willis Ultah ke-69, Simak 6 Potret Manis yang Dibagikan Anak hingga Demi Moore Sang Mantan Istri
Next post Google Pecat Karyawan yang Memprotes Kesepakatan dengan Israel