Bisa Pengaruhi Anak, Kak Seto Minta Kominfo Bersihkan Game Berunsur Kekerasan

Read Time:1 Minute, 50 Second

designsuperstars.net, Jakarta Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau dikenal Kak Seto meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) membersihkan game atau game dari konten kekerasan dan tidak pantas karena dapat berdampak pada anak. mengadakan.

“Game dan konten digital yang mengandung unsur kekerasan harus dibersihkan. Kemenkominfo punya sumber daya untuk itu. Jangan sampai terlambat,” kata Kak Seto. 

Selain unsur kekerasan, konten tidak pantas lainnya seperti pornografi dan ekstremisme juga harus dihindari pada anak-anak.

Menurut dia, peningkatan kasus kekerasan pada anak disebabkan oleh permainan yang mengandung gambar kekerasan, sehingga ia berharap pemerintah bisa berperan lebih besar dalam melindungi anak.

“Dalam perkembangannya anak perlu dibina dengan baik agar mampu membangun perilaku yang baik seperti berperilaku baik, kerjasama, persatuan dan lain sebagainya, karakter tersebut dapat tumbuh karena konten atau sumber yang digunakannya,” ujarnya.

Karakter tersebut dapat diajarkan melalui buku, lagu, acara televisi, bahkan permainan, sehingga jika kontennya mengandung unsur kekerasan maka akan memunculkan karakter negatif pada anak.

“Bullying saat ini bukan sekedar saling mengejek atau membentak tapi disertai dengan kekerasan, kenyataannya kadang brutal, geng motor akhirnya melakukan kekerasan dan saling serang, situasinya mirip dengan peristiwa protes. di banyak drama atau film,” kata Kak Seto mengutip Antara.

 

 

Psikolog Stenny Prawitasari mengatakan, beberapa game yang memadukan unsur video dan kehidupan, namun juga memiliki unsur pertarungan, dapat menurunkan kepekaan terhadap kekerasan. 

“Game seperti Free Fire misalnya, mengandung adegan kekerasan ekstrem, termasuk berkelahi dan menggunakan senjata. Memainkan game seperti ini secara rutin dapat membuat anak-anak tidak peka terhadap kekerasan, sehingga mereka kurang memahami dampak nyata dari tindakan kekerasan tersebut,” dia berkata.

Beberapa penelitian menunjukkan korelasi antara bermain game kekerasan dan peningkatan agresi pada anak-anak, dan dalam lingkungan kompetitif seperti game pertarungan, anak-anak mungkin berperilaku agresif, seperti berteriak atau menunjukkan kemarahan ketika mereka kalah dalam permainan.

Menurutnya, tak hanya pemerintah, peran orang tua juga sangat penting dalam menjaga kesehatan mental anak saat bermain game online. Orang tua hendaknya berperan aktif dalam memantau dan mengontrol waktu bermain anak.

“Dengan adanya kerjasama antara Pemerintah yang tegas secara hukum dan tanggung jawab orang tua dalam mendidik anak cara menggunakan game online yang benar, diharapkan dapat tercipta lingkungan yang aman dan sehat untuk tumbuh kembang anak dalam hal ini. sistem digital. umur,” kata. dia.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Dunia Games Sudah Ada Fitur Live Streaming
Next post Justin Hubner: Bikin Kesalahan Biasa Terjadi dalam Sepakbola