BMKG Klaim Gempa Megathrust Jepang Minggu Ini Bisa Menjalar ke Indonesia

Read Time:1 Minute, 41 Second

JAKARTA – Jepang menyatakan warganya bersiap menghadapi gempa Nankai Megathrust yang diperkirakan terjadi pekan ini, dan meminta Indonesia waspada.

Berdasarkan sejarah yang dihimpun BMKG, gempa Nankai Megathrus menunjukkan beberapa kali gempa kuat dan merusak.

Misalnya saja, kata dia, gempa Hakuho Nankai – tsunami (684), gempa Ninna Nankai (887), gempa Kōwa Nankaido (1099), gempa Shōhei Nankaido berkekuatan 8,4 – tsunami (3 Agustus 136).

Kemudian gempa Keichō Nankaido 7,9 Richter – tsunami (3 Februari 1605), gempa Hoei 8,7 Richter – tsunami (28 Oktober 1707), gempa Ansei Nankai 8,4 Richter – tsunami 8,5 – 24 Desember 921 (1 Desember 24).

Hampir seluruh gempa dahsyat tersebut menimbulkan tsunami, jelas Dariono, karena sistem Nankai Megathrus berpotensi sangat aktif.

Ia mengatakan, Senin (8/12/2024) “Jika benar terjadi gempa dahsyat di Nankai Megathrus dan menimbulkan tsunami, kita harus mewaspadainya karena tsunami besar ini bisa saja meluas hingga ke wilayah Indonesia.”

Ia melanjutkan: Di kawasan awan dorong ini, terdapat sumur bawah air sepanjang 800 kilometer, yang membentang dari Shizuoka di barat Tokyo hingga ujung selatan Pulau Kyushu.

Ilmuwan Jepang, Nankai Trog, memiliki beberapa segmen megathrust yang dapat memicu gempa berkekuatan 9,1 skala Richter jika seluruh tepi patahan tergelincir sekaligus, ujarnya.

Situasi ini juga yang membuat para ilmuwan Jepang khawatir karena mereka memperingatkan pasca gempa Miyazaki berkekuatan 7,1 skala Richter karena gempa besar tersebut disebabkan oleh bagian dari Nankai Megathrus.

Di zona super dorong ini terdapat depresi bawah laut sepanjang 800 kilometer yang membentang dari Shizuoka, sebelah barat Tokyo, hingga ujung selatan Pulau Kyushu, sehingga gempa berkekuatan 7,1 SR kemarin dikhawatirkan menjadi pemicu atau pendahuluan. gempa dahsyat berikutnya di Sistem Terowongan Nankai.

Meski demikian, ia menegaskan gempa besar Nankai Megathrus tidak akan berdampak pada sistem lempeng tektonik di Indonesia karena jaraknya yang terlalu jauh dan biasanya dinamika tektonik yang terjadi hanya bersifat lokal hingga skala regional di Nankai Tunjaman. sistem

Dariono juga meyakinkan masyarakat Indonesia tidak perlu khawatir karena BMKG telah menyiapkan sistem pemantauan, pengolahan, dan sosialisasi informasi peringatan dini gempa bumi dan tsunami yang lebih cepat dan akurat sebagai upaya prediksi dan mitigasi.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Gandeng Blibli, Beauty Fest Asia 2024 Siap Digelar di Jakarta
Next post 29.608 Siswa Lulus SNBP PTN Vokasi, Paling Banyak Masuk Politeknik Negeri Malang