designsuperstars.net, Jakarta – Meski berhasil menurunkan berat badan, pernahkah Anda merasa tidak nyaman dengan kulit kendur di area tertentu, seperti perut, lengan, atau paha?
Kulit kendur atau kerutan pada kulit merupakan masalah umum yang dihadapi banyak orang, terutama setelah mengalami penurunan berat badan yang signifikan.
Selain masalah harga diri, kandung empedu akibat penumpukan lemak bisa menyebabkan masalah lain. Misalnya, warna kuning pada perut dan pinggang dapat menyebabkan kelainan pada tulang belakang, nyeri akibat postur tubuh yang melengkung, dan ketidakmampuan menopang beban isi lambung akibat lemahnya otot perut.
Untungnya, ada prosedur yang dapat menghilangkan kulit kendur dan mengencangkan otot untuk memperbaiki postur tubuh, yang disebut pembentukan tubuh.
“Body sculpting dapat membantu membentuk tubuh dan merawat area tertentu yang menyebabkan kelebihan kulit akibat penurunan berat badan yang tidak efektif atau signifikan,” jelas Qori Haly, spesialis bedah plastik rekonstruktif kosmetik di Klinik Utama DR, Indrajana, Jakarta.
Biasanya, operasi ini dapat dilakukan pada area seperti perut, lengan, dada atau payudara, paha, leher, bahkan payudara. Jenis operasi yang dilakukan adalah sedot lemak, tummy tuck, arm/bra lift, dan lain-lain sesuai kebutuhan.
Dengan mengurangi kandungan dan lapisan lemak di area tubuh yang diinginkan serta meregangkan otot, maka kulit akan tampak lebih kencang dan postur tubuh berangsur-angsur kembali menjadi lebih tinggi dan ramping.
Kulit kayu berduri disebut juga kulit berlebih. Kelebihan kulit ini bisa dihilangkan melalui operasi pembentukan tubuh.
Namun prosesnya tidak bisa dilakukan persis seperti ini. Ada syarat atau kriteria tertentu bagi orang yang bisa menjalani operasi pembentukan tubuh.
“Kalau BMI di bawah 35, bisa menjalani body shaping,” kata Qori kepada wartawan, Kamis (27 Juni 2024).
Artinya, orang yang memiliki berat badan berlebih atau termasuk dalam kategori tipe tubuh overweight bisa menjalani body sculpting.
Sedangkan bagi orang yang memiliki BMI di atas 35 atau sudah masuk dalam kategori obesitas harus menjalani proses penimbangan terlebih dahulu.
Selain itu, syarat lainnya adalah pasien harus dalam kondisi prima. “Tidak ada penyakit, tidak ada ketidakseimbangan metabolik dan hormonal. Kemudian bisa dilakukan pemeriksaan fisik dan penunjang. Kalau ada masalah sebaiknya ditunda sampai masalah teratasi,” jelas Qori.
Dibandingkan dengan operasi plastik lainnya, operasi pembentukan tubuh memiliki komplikasi yang lebih sedikit, rasa sakit yang minimal, dan pemulihan yang lebih cepat, sehingga pasien dapat kembali bekerja atau melakukan aktivitas sehari-hari.
Corey mengatakan, waktu pemulihan masih bergantung pada besar kecilnya operasi. “Pembengkakan berlangsung rata-rata 3 hingga 5 hari dan kemudian berangsur-angsur sembuh dalam waktu sekitar 2 hingga 3 minggu.”
Tergantung lokasi pemakaiannya, pemulihan ini juga dapat dibantu dengan penggunaan korset untuk mengurangi rasa sakit, bengkak, dan mempercepat pemulihan organ.
Pasien masih dapat melakukan aktivitas fisik 1,5 hingga 2 bulan setelah operasi. Pada saat yang sama, kondisi terbaik yang sebenarnya akan diperoleh setelah 4 hingga 6 bulan.