BRI Cetak Laba Rp 15,98 Triliun, Ini Pendorongnya

Read Time:4 Minute, 10 Second

designsuperstars.net, JAKARTA – Di tengah dinamika perekonomian dan geopolitik global yang penuh tantangan, Bank Rakyat Indonesia (BRI) melaporkan laba bersih konsolidasi yang dapat diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp15,98 triliun pada kuartal I-2024. Angka tersebut meningkat 2,69 persen year-on-year (y/y) dibandingkan kuartal I 2023 yakni Rp 15,56 triliun. 

Wakil Direktur Jenderal BRI Kathur Budi Harta mengatakan dengan pencapaian luar biasa tersebut, BRI optimis akan terus meraih kinerja prima. Perseroan akan terus memantau perkembangan kondisi perekonomian global dengan lebih fokus pada permasalahan dalam negeri.

“BRI tetap optimis dengan kinerjanya ke depan dan akan lebih fokus pada permasalahan dalam negeri. Perseroan menilai situasi perekonomian nasional saat ini cukup tangguh terhadap stabilitas perekonomian global, dan BRI berkomitmen untuk terus mendukung program pemerintah yang mendukung pertumbuhan ekonomi dalam negeri,” kata Katur. Pada Kamis (25 April 2024) dalam konferensi pers online mengenai hasil kerja triwulan I tahun 2024.

Salah satu bentuk komitmen BRI dalam mendukung pertumbuhan perekonomian Tanah Air adalah dengan terus mendorong penciptaan lapangan kerja khususnya di segmen UKM melalui penyaluran kredit yang berkualitas. Hingga akhir Maret 2024, tercatat BRI berhasil menyalurkan kredit sebesar 1.308,65 triliun rupiah atau tumbuh dua digit sebesar 10,89 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dari alokasi pinjaman tersebut, 83,25 persen atau Rp1.089,41 miliar merupakan portofolio pinjaman pada segmen UKM. Pertumbuhan penyaluran kredit sebesar dua digit ini menyebabkan peningkatan aset perseroan, dimana aset BRI mencapai 1.989,07 triliun rupiah atau meningkat secara year-on-year sebesar 9,11 persen.

“BRI meyakini semakin ekspansi perusahaan ke segmen UKM akan berdampak pada keberlangsungan perekonomian nasional, mengingat UKM berperan dalam menciptakan 97 persen lapangan kerja di Indonesia dan menyumbang 61 persen terhadap PDB,” jelasnya. Katur.

Jika dirinci, seluruh segmen kredit BRI menunjukkan pertumbuhan positif, segmen mikro tumbuh 10,51 persen year-on-year menjadi Rp622,61 miliar, segmen konsumer tumbuh 11,62 persen year-on-year menjadi Rp193,96 miliar, segmen kecil menengah – 8,06% y/y menjadi Rp 278 triliun. dan segmen korporasi tumbuh 15,10 persen y/y menjadi Rp 219,24 triliun.

Meski berhasil meraih pertumbuhan penyaluran pinjaman sebesar dua digit, namun perseroan tetap berhasil menjaga kualitas pinjaman yang disalurkannya. Rasio kredit bermasalah (NPL) BRI terkendali pada kisaran 3,11 persen pada akhir triwulan I 2024, sedangkan rasio pinjaman terhadap risiko (LAR) membaik dari 16,39 persen pada akhir triwulan I 2023. . 12,70 persen pada akhir triwulan I tahun 2024.

“Sebagai bank dengan portofolio terbesar di segmen UKM, NPL sekitar 3 persen merupakan bukti nyata BRI mampu menjaga kualitas kredit yang baik melalui penerapan prinsip manajemen risiko yang prudent,” imbuhnya.

Dari sisi komitmen, perseroan mampu menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp1.416,21 triliun atau tumbuh year-on-year sebesar 12,80% hingga akhir Maret 2024. Dana murah (CASA atau rekening tabungan) terus mendominasi pertumbuhan portofolio tabungan. 7,80 persen per tahun. Pertumbuhan CASA ini tidak lepas dari rencana transformasi komitmen BRI melalui penguatan basis pendanaan, fokus pada pendanaan CASA berbiaya rendah yang lebih stabil dan berkelanjutan.

Dalam kondisi likuiditas Bank Nasional yang terbatas akibat era suku bunga tinggi, BRI berhasil menjaga rasio likuiditas pada level yang memadai, dimana LDR (Loan to Deposit Ratio) bank tercatat pada akhir bulan Maret. 2024. 83,28 persen. Dari sisi permodalan, BRI juga mampu menjaga rasio permodalan yang tinggi dengan CAR (Capital Adequacy Ratio) sebesar 23,97 persen. Dengan likuiditas dan kebutuhan permodalan yang memadai, perseroan masih memiliki potensi pertumbuhan yang lebih baik.

Sementara pendapatan non bunga/commission based income (FBI) yang tumbuh 6,92 persen year-on-year menjadi salah satu pendorong pertumbuhan laba BRI. Salah satu indikator utama pendapatan berbayar BRI tidak lepas dari kontribusi super apps BRImo, yang pada akhir Maret 2024, BRImo memiliki 33,5 juta pengguna atau tumbuh 30,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

“Dalam tiga bulan, BRImo berhasil memproses 969 juta transaksi keuangan, dengan volume transaksi mencapai 1,251 triliun rupiah atau tumbuh secara year-on-year sebesar 41,8 persen,” kata Katur.

Kehadiran AgenBRILink juga memberikan kontribusi signifikan terhadap fee based revenue BRI. Pada Januari-Maret 2024, para agen ini berhasil mencatatkan 285 juta transaksi finansial dengan volume transaksi sebesar 370 miliar rupiah, dan menghasilkan pendapatan komisi sebesar 395 miliar rupiah bagi BRI. Hingga akhir Maret 2024, BRI memiliki 796.836 agen yang tersebar di 61.122 kota di Indonesia.

Dari sisi operasional, perusahaan dapat terus meningkatkan efisiensi operasionalnya. Hal ini tercermin dari rasio biaya terhadap pendapatan (CIR) yang terus membaik. CIR BRI pada akhir Maret 2024 sebesar 37,43 persen atau lebih baik dibandingkan akhir Maret 2023 sebesar 41,83 persen. “Penurunan CIR menunjukkan BRI mengelola biaya secara efektif dan efisien sekaligus menghasilkan pendapatan.” dia menambahkan.

“Dengan profitabilitas yang positif pada tiga bulan pertama tahun 2024, BRI berharap dapat terus melanjutkan pertumbuhan berkelanjutan dengan mengedepankan prinsip perbankan yang sehat dan manajemen risiko yang rasional, di tengah dinamika situasi perekonomian dan geopolitik global yang perlu mendapat perhatian. “BRI akan terus fokus mengatasi tantangan dalam negeri, khususnya melalui pemberdayaan UKM,” kata Katur.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Derita Ankylosing Spondylitis, Tubuh Pemuda China ‘Tertekuk’ Menyerupai Huruf Z
Next post Genshin Impact Berbagi Kebahagiaan di Bulan Ramadan: Cek Lokasi dan Tanggal Event di 4 Kota Besar Indonesia