BUENOS AIRES – Hama wereng mengganggu petani Argentina. Oleh karena itu, mereka memutuskan untuk menguraikan genom belalang untuk menemukan cara paling efektif untuk memerangi serangga tersebut.
Sebuah lembaga ilmiah Argentina berhasil menguraikan genom wereng, serangga pembawa bakteri yang menyebabkan kerusakan signifikan pada tanaman jagung di negara Amerika Selatan tersebut.
Penelitian ini menentukan susunan genetik Dalbulus maidis, yang akan membantu upaya melawan kumbang penggerek.
Dengan memahami genom suatu organisme, para ilmuwan dapat mempelajari berbagai hal tentang organisme tersebut, termasuk bagaimana ia berfungsi, tumbuh, dan berinteraksi dengan lingkungannya.
Genom adalah kumpulan informasi genetik yang dimiliki oleh suatu organisme. Genom berfungsi sebagai cetak biru atau serangkaian instruksi lengkap yang mengatur setiap aspek kehidupan suatu organisme.
Para ahli mengatakan populasi wereng telah meningkat tajam dalam beberapa bulan terakhir. Alasannya: kurangnya embun beku selama musim dingin tahun lalu di belahan bumi selatan.
Serangga kecil ini menghisap getah tanaman, menyebarkan bakteri penyebab kerdil pada jagung, menyebabkan biji-bijian pokok tumbuh dengan biji yang lepas atau hilang.
Lembaga penelitian Rosario Grains Exchange memperkirakan bahwa petani lokal akan memanen 47,5 juta ton jagung, sekitar seperlima lebih sedikit dari perkiraan semula karena kerugian yang disebabkan oleh kumbang penggerek jagung.
“Penelitian terhadap genom ini akan membantu kita memahami biologi dan evolusi serangga, yang pada gilirannya akan membantu memprediksi dan mengurangi wabah di masa depan,” katanya.
Mereka menambahkan bahwa kemajuan ilmu pengetahuan ini juga dapat mengarah pada pengembangan varietas jagung transgenik baru yang tahan terhadap wereng.
Analis pertanian mengatakan para petani kemungkinan besar akan menanam jagung di lahan yang lebih kecil pada musim 2024/25 karena hama ini, meskipun cuaca beku di musim gugur dan musim dingin diperkirakan akan meningkatkan prospek panen.