Bursa Asia Kembali Perkasa, Yen Ambruk ke Posisi Terendah dalam 24 Tahun

Read Time:1 Minute, 58 Second

designsuperstars.net, Jakarta – Pasar saham di kawasan Asia Pasifik atau biasa disebut Bursa Efek Asia kembali menghijau pada Selasa. Penguatan Bursa Asia melanjutkan pertumbuhan harga saham yang tercatat pada Senin lalu.

Investor menunggu Australia, Jepang, dan India mengumumkan serangkaian data perdagangan.

Angka dari S&P Global menunjukkan indeks manajer pembelian gabungan Australia mencapai angka tertinggi dalam dua tahun di 53,6 dibandingkan dengan angka di bulan Maret sebesar 53,3.

Sementara itu, angka indeks manajer pembelian (PMI) Jepang dan India akan dirilis pada Selasa malam.

Mengutip CNBC, Selasa (23/42024), S&P/ASX 200 Australia memulai hari dengan kenaikan 0,32% setelah rilis PMI.

Nikkei 225 Jepang naik 0,8% pada pembukaan, sedangkan Topix yang lebih luas naik 0,66%.

Di Korea Selatan, indeks Kospi naik 0,2% dan indeks saham kecil Kosdaq naik 0,62%.

Kontrak berjangka Indeks Hang Seng Hong Kong berada di level 16,681, mengindikasikan pembukaan yang lebih lemah dibandingkan penutupan HSI di level 16,511.69. Nilai tukar yen mencapai titik terendah dalam 24 tahun

Yen Jepang melemah ke level terendah baru dalam 34 tahun terhadap dolar AS pada Selasa pagi, mencapai 154,85 ​​terhadap greenback.

Ini merupakan mata uang terlemah sejak pertengahan tahun 1990an, meskipun sedikit menguat menjadi 154,74 pada pukul 09:18 waktu Tokyo.

Mata uang ini akan diawasi oleh Bank of Japan pada pertemuannya pada hari Jumat, meskipun bank sentral belum mengumumkan tingkat intervensi yang akan diambil.

Wall Street atau pasar saham Amerika Serikat (AS) menguat pada perdagangan Senin, cukup mengalami tekanan pada pekan sebelumnya.

Saham-saham teknologi pulih dan ketegangan di Timur Tengah mereda. Pelaku pasar sedang menunggu rilis pendapatan besar.

Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 253,58 poin atau 0,67% menjadi ditutup pada 38.239,98. S&P 500 naik 0,87% mengakhiri sesi pada 5.010,60, sedangkan Nasdaq Composite naik 1,11% menjadi 15.451,31.

Baik S&P 500 dan Nasdaq menghentikan penurunan enam hari berturut-turut.

Saham pembuat chip dan pembuat kecerdasan buatan Nvidia naik 4,4%, pulih dari aksi jual hampir 14% minggu lalu, yang terburuk sejak September 2022. Sementara itu, saham Arm Holdings juga pulih hampir 7% pada hari Senin.

Harga minyak mentah AS turun setelah Iran mengatakan tidak akan meningkatkan konflik dengan Israel. Investor khawatir bahwa kenaikan harga minyak dapat berkontribusi terhadap inflasi, sehingga mendorong Federal Reserve untuk menunda penurunan suku bunga.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Kasus Kekerasan Seksual Anak di Indonesia Masih Tinggi, Pendidikan Seks Bukan Hal Tabu
Next post HEADLINE: Pemerintah Siap Pindah ke IKN Agustus 2024, Sejauh Mana Progresnya?