Antartika. Para ilmuwan baru-baru ini menemukan fosil burung raksasa yang dijuluki “Burung Teror” di Antartika. Fosil menunjukkan burung itu kemungkinan besar memiliki tinggi 2 meter dan merupakan predator puncak di benua beku sekitar 50 juta tahun yang lalu.
Seperti dilansir IFL Science, Rabu (13 Maret 2024), penemuan ini penting karena memberikan wawasan baru tentang evolusi burung di masa lalu dan ekosistem Antartika.
Saat Anda mendengar kata “burung yang tidak bisa terbang” dan “Antartika”, Anda pasti membayangkan penguin kecil yang lucu. Namun penelitian baru ini dilakukan pada 50 juta tahun yang lalu, ketika benua yang saat itu hangat dihuni oleh makhluk yang lebih menakutkan: burung teror.
Dokter. Carolina Acosta Hospitaleche dan timnya menemukan sesuatu yang tidak biasa saat menggali Formasi La Meseta, lapisan sedimen Eosen di Pulau Seymour di Antartika.
Mereka menemukan fosil kaki burung raksasa yang tidak bisa terbang yang dijuluki “Burung Teror Antartika”. Burung ini jauh lebih besar dari penguin: tingginya sekitar 2 m dan beratnya mencapai 150 kg. Cakar yang kuat dan paruh yang besar menandakan bahwa burung ini merupakan predator puncak di ekosistemnya.
Penemuan ini menunjukkan bahwa Antartika pernah memiliki iklim yang jauh lebih hangat dimana burung-burung besar yang tidak dapat terbang dapat hidup. Hal ini juga menunjukkan bahwa evolusi burung teroris lebih kompleks dari perkiraan sebelumnya.
Penelitian masih berlangsung, dan para ilmuwan berharap dapat menemukan lebih banyak fosil untuk mempelajari lebih lanjut tentang burung ketakutan di Antartika.
Penemuan burung teroris ini menunjukkan bahwa Antartika pernah memiliki ekosistem yang lebih beragam dan dinamis dari yang kita bayangkan.
Burung ini adalah contoh khusus evolusi burung dan menunjukkan bagaimana ia beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang berbeda.