designsuperstars.net, Jakarta – Upaya pencegahan obesitas pada anak dapat dilakukan dengan mengatur suplai susu pada anak. Hal ini disampaikan oleh Dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K), Ketua Direktorat Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Menurutnya, ada kesalahpahaman di masyarakat mengenai pemberian susu pada anak.
“Terkadang banyak salah paham di kalangan masyarakat yang menganggap susu sebagai minuman super yang mampu memenuhi kebutuhan gizi anak tanpa diimbangi dengan makanan lain. Misalnya, ketika anak sulit makan, diberi susu terlalu banyak,” ujarnya kepada Bandarlampung. , Sabtu, menurut Antara.
Memberikan susu terlalu banyak, kata Piprim, bisa meningkatkan risiko anak mengalami obesitas. Pasalnya, susu mengandung kadar protein dan gula yang cukup tinggi.
“Selain mengandung kandungan protein yang tinggi, susu juga mengandung kadar gula yang cukup tinggi. Oleh karena itu, orang tua perlu lebih berhati-hati dalam mencegah obesitas pada anak dengan mengatur jumlah susu yang diberikan,” ujarnya.
Dosis pemberian susu yang tepat pada anak untuk mendorong tumbuh kembangnya, kata Piprim, adalah 200 mililiter. Jadi, maksimal satu gelas dengan frekuensi 1 hingga 2 kali sehari.
Jika Anda memberi 8-10 botol sehari, Anda akan menjadi gemuk.
“Anak bisa mengalami obesitas jika sehari diberikan susu sebanyak 8-10 botol, karena paling seimbang sekitar 200 mililiter dan maksimal satu gelas,” ujarnya.
Penyebab obesitas pada anak karena konsumsi susu yang berlebihan, kata Piprim, juga akibat pemberian susu botol dalam waktu lama.
“Orang tua cenderung lama memberikan susu dalam botol, ini juga salah satu penyebab ASI berlebih. Seharusnya hanya sampai satu tahun, lalu kalau susu bisa diberikan dalam gelas dijamin ada. tidak ada kelebihannya..” ucapnya.
Untuk mencegah obesitas pada anak, diharapkan orang tua juga dapat menyeimbangkan pola makan anak dengan memberikan makanan kaya protein hewani, serat dari buah-buahan dan sayur-sayuran.
“Konsumsi anak perlu diwaspadai sejak dini, salah satunya saat memberikan susu. Selain itu, susu olahan banyak mengandung pemanis buatan, karena risiko diabetes dan obesitas pada anak lebih besar”, ungkapnya. .