Cek Lagi Kondisi Ban Mobil sebelum Mudik ke Kampung Halaman

Read Time:4 Minute, 2 Second

designsuperstars.net, Jakarta – Memasuki bulan Ramadhan, kini saatnya merencanakan perjalanan ke kota Anda. Jika Anda berencana melakukan perjalanan jauh bersama keluarga dengan menggunakan mobil pribadi, jadikan keselamatan dan kenyamanan orang-orang tercinta sebagai prioritas dengan menjaga kondisi mobil tetap baik. Periksa dengan cermat kondisi mobil, termasuk bannya.

Sebagai satu-satunya komponen kendaraan yang bersentuhan langsung dengan permukaan jalan, ban memegang peranan penting sebagai kunci keselamatan dan kelancaran berkendara. Mengingat Hari Raya Idul Fitri tahun ini jatuh pada masa peralihan antara bulan Maret dan April 2024, dengan mempertimbangkan kemungkinan cuaca ekstrem, kita harus memperhatikan kondisi dan memilih desain ban yang diperlukan.

Michelin Indonesia berbagi tips kepada pelanggan bagaimana mempersiapkan ban agar tahan terhadap cuaca saat libur lebaran.

1. Periksa ban Anda secara rutin

Inflasi yang memadai mengurangi risiko kecelakaan. Pastikan untuk merawat ban dengan baik sesuai dengan rekomendasi pabrikan kendaraan, jangan menggembung, menggembung berlebihan, atau kurang menggembung.

Jika Anda menggunakan ban yang lebih rendah di jalan basah, risiko terjadinya hydroplaning lebih tinggi.

Profil tinggi yang direkomendasikan pabrikan ada di balik pintu atau pilar B mobil Jepang. Atau di balik kap pengisi bensin mobil-mobil Eropa.

2. Periksa kedalaman tapak dan keausan ban

Keausan ban dapat mengurangi cengkeraman dan stabilitas kendaraan, terutama pada kondisi cuaca ekstrem dan jalan basah.

Anda bisa mengecek tampilan ban dengan memasukkan jari kelingking ke dalam ban. Jika kedalaman ban sama dengan setengah ulir, tandanya ban masih dalam kondisi baik.

Namun, diperlukan kajian menyeluruh. Konsultasi dengan spesialis ban dan sasis dapat mencakup penyelarasan ban (sporing), kalibrasi dan rotasi.

 

 

Paparan sinar matahari dalam waktu lama saat parkir dapat menyebabkan ban retak atau rusaknya lapisan ozon. Bukan karena suhunya, tapi karena senyawa ozon yang memungkinkan terjadinya reaksi kimia yang merusak ban.

Ingatlah bahwa generator juga menghasilkan campuran ini, jadi jangan parkir mobil Anda di dekat generator yang sedang menyala.

4. Jangan menggunakan semir ban berbahan dasar minyak

Jangan menggunakan semir ban yang berbahan dasar minyak, alias berbahan dasar minyak, karena dapat menyebabkan dinding ban retak dan yang lebih parah lagi merusak struktur ban.

Semir berbahan dasar air lebih aman untuk ban, tetapi biayanya bisa mahal. Untuk membedakan kedua jenis poles tersebut, lihatlah tingkat kilap semir ban tersebut. Permukaan berbahan dasar air akan lebih matte.

Namun, tidak ada salahnya untuk menggosok ban secara menyeluruh dengan sabun saat mencuci mobil.

5. Kandungan ban serep lebih tinggi dari standar

Apabila terjadi kerusakan atau permasalahan, sebagai pengganti ban berukuran besar, sebaiknya ban diisi angin karena ban ini lebih sering disimpan. Jika ban disimpan dalam waktu lama maka tekanan udara akan berkurang.

Ban harus diisi angin hingga sekitar 40-50 Psi. Lalu jangan lupa untuk memeriksa tekanan ban Anda setiap 3 bulan sekali. Meski hanya bisa turun 5-7 Psi, ini hanya perlindungan saja.

 

Perjalanan pulang tidak hanya terlihat dari perjalanan panjang saja, melainkan dari aspal atau trotoar jalan tol yang mulus hingga trotoar jalan desa yang basah. Performa keandalan dan kenyamanan ban di permukaan apa pun sangat penting saat kita pulang ke rumah.

Untuk memilih ban dengan segala fiturnya, Julian Johan alias Jejelogy selaku Brand Ambassador BFGoodrich menghadirkan ban yang bisa dipilih.

BFGoodrich Di Mana Saja

Berdasarkan pengalaman Jeje, BFGoodrich All-Terrain terutama digunakan oleh pengemudi yang melakukan perjalanan di berbagai medan, mulai dari jalan berkerikil, jalan tanah, hingga aspal. Namun ban jenis ini digunakan pada kendaraan besar dan cocok untuk touring.

Untuk sampai di rumah, agar jalannya tidak dilalui udara, hanya di jalan pedesaan saja tidak perlu menggunakan All-Terrain. Ada dua pilihan:

Tur Keuntungan BFGoodrich

Advantage Touring merupakan ban yang ditujukan untuk mobil MPV, hatchback atau sedan dengan tapak dinamis asimetris yang memberikan kenyamanan dengan tingkat kebisingan rendah.

Fenomena BFGoodrich G-Force

G-Force Phenom merupakan ban yang berfokus pada performa dan cengkeraman baik dalam kondisi basah maupun kering. Namun tipe ini terutama digunakan pada kendaraan dengan ban besar, meski tidak tahan cuaca seperti All-Terrain.

Kedua ban tersebut dirancang untuk penggunaan sehari-hari dan melintasi jalan raya, namun Anda juga harus mempertimbangkan preferensi dan kebutuhan akan kenyamanan atau performa dengan kebisingan rendah.

Michelin menjanjikan “ketenangan pikiran” bagi pengemudi saat berkendara jarak jauh. Selain menjanjikan produk berkualitas tinggi, Michelin menawarkan garansi pelanggan selama enam tahun untuk ban jika terjadi masalah produksi atau cacat.

Michelin Indonesia menegaskan, kode produksi pada bagian DOT bukanlah angka kadaluwarsa atau petunjuk usia ban. Aturan berlaku untuk produksi, bukan informasi yang harus dikhawatirkan oleh pelanggan.

Berdasarkan hasil uji internal Michelin, tidak ada perbedaan performa antara ban baru dan ban berumur tiga tahun, asalkan dirawat dengan baik.

Dengan perjanjian ini, Michelin menjamin kualitas dan garansi yang sama untuk produk ban Michelin dan BFGoodrich sejak saat pembelian.

“Pengakuan tersebut menunjukkan bahwa Michelin memiliki keyakinan terhadap performa ban kami untuk memastikan seluruh pengguna produk kami mendapatkan pengalaman berkendara terbaik. Kembali merencanakan kepulangan Anda, gunakan ban dengan performa baik di segala area dan kami memiliki jaminan yang baik untuk ketenangan pikiran pengemudi untuk menikmati Hari Raya” kata Managing Director PT Michelin Indonesia Sai Banu Ramani.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Oppo A3 Pro 5G: Smartphone AI Generatif Pertama di A Series, Harga Rp 3 Jutaan
Next post 10 Burung dengan Kicauan Paling Keras, Beberapa Bahkan Hidup di Indonesia