Cerita Kak Seto Jadi Gelandangan hingga Tidur di Tempat Sampah saat Pertama Merantau ke Jakarta

Read Time:2 Minute, 2 Second

JAKARTA – Di balik gelar tinggi dan karier gemilang yang diraihnya, Kaku Seth jelas punya masa lalu menyedihkan. Pasalnya, kerasnya dan beratnya hidup yang dialami pemilik bernama lengkap Seth Mulyadi ini saat pertama kali menginjakkan kaki di Jakarta, sebelum meraih kesuksesan seperti sekarang.

Kaku Seto baru-baru ini mengunggah dan membagikan momen tersebut di akun Instagram miliknya. Lewat postingannya kali ini, Kaku Seto seolah ingin mengenang betapa sulitnya saat mengadu nasib di Jakarta 54 tahun lalu. Faktanya, situasinya sangat memprihatinkan sehingga psikolog anak tersebut menjadi tunawisma dan harus tidur di tempat sampah.

“Sejak saya menginjakkan kaki di Jakarta 54 tahun lalu tanpa makanan dan tujuan apa pun, saya berkeliling melakukan berbagai keperluan dan tidur di tong sampah,” tulis Kak Set di Instagram @kaksetosahabatanak (Kamis, 18/4/) 2024).

Namun nasib Kaku Seto tiba-tiba berubah ketika ia bertemu dengan salah satu orang paling berpengaruh dalam hidupnya. Sosok yang disapa Pak Kasur ini berhasil mengangkat statusnya sebagai sosok yang “peduli” terhadap anak-anak Indonesia.

“Hidup saya berubah setelah saya bertemu Pak Kasur pada tanggal 4 April 1970, yang akhirnya mengarah pada perjalanan saya sebagai ‘teman masa kecil’,” kata Kaku Seth.

Meski sukses saat ini, Kaku Seto tidak melupakan dirinya sendiri. Ia meyakini manusia akan terus berproses sambil benar-benar menjalani kehidupannya.

“Prosesnya tidak mudah, banyak liku-likunya, lama, makanya dari kecil saya berbohong terus-menerus, dan saya kira proses itu terus berlanjut sampai sekarang,” ujarnya.

Suster Seto mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada semua orang yang telah menyemangatinya. Ia mengatakan, memasukkan berbagai kritik membantunya menjadi pribadi yang lebih baik.

“Jadi saya sangat berterima kasih atas kritik dan saran membangun yang diberikan oleh teman-teman agar kita semua bisa menjadi sahabat yang lebih baik lagi bagi anak-anak kita,” ujarnya.

“Karena aku percaya negara ini membutuhkan lebih banyak teman anak-anak.” “Kamu tidak bisa menyalahkan satu orang yang pastinya tidak memiliki kekurangan,” lanjut Kaku Seto.

Dalam postingannya, Kaku Seto meminta maaf atas segala kekurangan dalam karyanya di dunia anak-anak. Meski demikian, ia mengajak semua pihak untuk bekerja sama demi kebaikan anak-anak Indonesia.

“Saya juga ingin meminta maaf jika apa yang saya sampaikan kepada dunia anak masih penuh kekurangan. Kita akan terus bekerja sama demi kemaslahatan anak-anak kita tercinta di Indonesia,” ujarnya.

Menariknya, postingan tersebut juga menampilkan video Kaku Seto yang “menyamar” sebagai seorang tunawisma dengan mengenakan pakaian lusuh dan sobek yang dikenakannya. Padahal, seingat saya, Kaku Seto melewati beberapa jalan untuk mengumpulkan sampah dan menuju ke pusat pengumpulan sampah.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Ilmuwan Temukan Makhluk Laut Misterius yang Punya Ribuan Mata
Next post Resep Nasi Tim Sehat untuk Buah Hati Rekomendasi Dokter Gizi