Cerita Penjual Ayam Kampung Terbantu Keberadaan Kredit Ultra Mikro AgenBRIlink

Read Time:2 Minute, 12 Second

designsuperstars.net, PATI – “Di mana ada kemauan, di situ selalu ada jalan,” Safitriani, warga Desa Bancak, Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah (Jateng). Baginya, jika kita benar-benar bertekad dan memberikan yang terbaik, kita bisa mengatasi segala rintangan dan mewujudkan impian kita.

Meski mengurus keluarga adalah hal yang membuatnya bahagia, ia tetap ingin menjadi lebih dari “sekadar ibu rumah tangga”. Pasangan ini ingin menggalang dana untuk membantu keluarga mereka yang membutuhkan.

“Hal inilah yang melatarbelakangi penjualan ayam kampung,” kata Safitriani saat diwawancarai melalui telepon.

Ide memulai usaha jual beli ayam putih lahir ketika berbincang dengan seseorang di dekat pasar sayur. Kebanyakan pedagang kesulitan mendapatkan ayam kampung sehingga banyak pembeli yang tidak membelinya.

Di sisi lain, Safitriani mempunyai kenalan yang beternak ayam kampung di pelosok, namun tidak bisa menjualnya di kota. Melihat kedua permasalahan tersebut, ia memikirkan jembatan dengan membeli ayam kampung dari daerah tersebut dan memberikannya ke pasar.

“Berawal dari situ, kemudian saya membagikan ayam gratis ke toko-toko,” imbuhnya.

Namun, menjadi seorang penjual ayam tidaklah mudah. Ia mengaku punya masalah dengan uang. Awalnya dia mencoba menabung sedikit uang pemberian suaminya untuk investasi bisnis. Namun pasar modal semakin menipis karena kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan dapur.

Singkat cerita, Safitriani mendatangi perwakilan BRILink di rumahnya. Mereka berbagi permasalahan yang mereka hadapi. Kemudian dapatkan kredit produk Kredit Cepat (KECE) dari BRI.

Kredit ultra mikro atau kredit produk yang disebut KECE (Kredit Cepat) memiliki plafon hingga Rp 10 juta. Pinjaman tersebut dapat diakses oleh masyarakat melalui AgenBRILink yang merupakan mitra UMi. “Persyaratannya sederhana, cukup e-KTP. Prosesnya sangat mudah dan pembayarannya cepat, hanya 4 hari kerja saya langsung bayar,” kata Safitriani.

Safitriani bercerita, pertama kali mendapat pinjaman sebesar Rp 2 juta. Uang ini digunakan untuk membiayai usaha jual beli ayam kampung. Dan dalam sebulan, mereka bisa mengumpulkan pendapatan sekitar Rp 3 juta.

“Kemarin saya meminjam Rp. 2 juta lalu saya tidak bayar, sekarang saya pinjam lagi Rp 5 juta karena ini lebaran, jadi permintaan ayam juga meningkat,” ujarnya.

Safitriani mengaku sangat terbantu dengan adanya program pinjaman KECE. Sebab, berkat pekerjaan ini, mereka tidak bergantung pada pendapatan yang tidak menentu. “Pinjaman KECE ini sangat membantu saya mengembangkan usaha. Apalagi saya mempunyai dua orang anak yang masih bersekolah dan perlu dibiayai,” ujarnya.

Terakhir, ia mengucapkan terima kasih atas program tersebut. Ia berharap pekerjaan ini terus berlanjut.

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan perseroan akan terus mempromosikan segmen Ultra Mikro dalam upaya lebih melayani pasar Indonesia.

“Membuka akses pembiayaan bagi pelaku usaha UMi akan memberikan keleluasaan dan keleluasaan bagi pengembangan usaha. Begitu pula dengan inklusi keuangan yang lebih dekat dengan kelompok tersebut dapat membuka ruang yang luas bagi pertumbuhan usaha untuk menghemat modal sekaligus meningkat,” kata Supari.

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Tidak Ada Sistem Operasi yang Paling Aman
Next post Pendapatan Naik Hampir 2 Kali Lipat, Hartadinata Abadi Kantongi Laba Rp 305,8 Miliar pada 2023