Curhat Konten Kreator Medy Renaldy Gagal Unboxing Mainan Tepat Waktu karena Ditahan Bea Cukai, Kemasan pun Dirusak

0 0
Read Time:3 Minute, 15 Second

designsuperstars.net, Jakarta – Medy Renaldy, seorang konten kreator yang belakangan viral karena memakan bulu babi, berbagi cerita tentang barang kiriman dari luar negeri yang tersangkut di Bea Cukai. Medy yang memiliki 597.000 pengikut di Instagram dan sering mengulas mainan tersebut menjelaskan bahwa perusahaan robotika Robosen akan mengirimkan mainan robot untuk ditinjau pada waktu yang telah ditentukan.

Medy mengatakan dalam unggahan yang dibagikannya di Instagram pada 26 April 2024: “Sebenarnya Megatron dikirim oleh Robosen pada 15 April dan rencananya saya akan mengunggah videonya pada 25 April dengan konten kreator berkolaborasi dengan Robosen di seluruh dunia.”

Namun barang yang Anda harapkan tertahan di Bea Cukai. Pejabat tersebut memintanya untuk mengirimkan invoice dan bukti pembelian sebesar 1.699 USD atau Rp 27 juta. Medy mengaku kaget dengan harga yang diberikan karena harga asli mainan robot ini adalah 899 USD atau setara dengan sekitar Rp 14 juta. Dan karena ini kiriman eksklusif dari Robosen, dia tidak punya bukti pembelian. 

“Saya coba telepon Bea dan Cukai tapi tidak ada yang menjawab karena semua pejabat sibuk. Saya coba live chat tapi tidak berhasil. DM Instagram juga, padahal informasi BC di IG cukup sensitif tapi saya mengerti,” keluhnya. saat mengunduh.

Diakui Medy, pihak Bea dan Cukai belum memiliki jawaban pasti sehingga belum bisa memastikan kapan bisa meninjau barang tersebut untuk para pengikutnya. Pembuat konten yang memiliki tiga juta pelanggan di YouTube ini mengaku sedikit kesal dengan pengalaman tidak menyenangkan tersebut dan meminta pemirsa untuk tidak membayarnya untuk mengulas mainan rumit tersebut.

 

Tragedi barang yang tertahan di bea cukai membuka lembaran baru. Pada 27 April 2024, Medy kembali membagikan unggahan foto dan video yang memperlihatkan kedatangan barang yang ditunggunya. Namun kemasan robot Megatron ditemukan sobek, rusak, dan berantakan.

Dalam video yang diposting, Medi berkata: “Kenapa chargernya rusak ya Tuhan. Siapa pun itu, saya tidak menyalahkan siapa pun, tapi siapa pun yang memeriksa dan membukanya, tolong simpan.”

Selain kotak pengisi daya, ia juga memperlihatkan kunci pada kemasan mainan tersebut telah diubah sehingga tidak bisa menutup rapat.

Pada awalnya juga terdapat label “Bea Cukai dibuka dan disegel kembali”, artinya barang telah dibuka dan disegel kembali oleh Bea Cukai. Meski tak keberatan, ia tetap kecewa dengan cara Bea dan Cukai menangani paket tersebut, yang mengakibatkan mainan senilai ratusan dolar rusak dalam kemasan aslinya.

“Kok kemasannya bisa rusak atau malah sobek? 🤔😁,” tulis Medy di kolom komentar. 

Kedua video yang diunggahnya ini sukses menuai banyak komentar dari netizen Tanah Air. Banyak dari mereka yang kecewa dan marah dengan perlakuan Bea Cukai. Bahkan, banyak orang yang menceritakan pengalaman buruk saat melakukan pengiriman dari luar negeri.

“Dulu patung Nier Automata saya salah dibuka dan dikembalikan, sebagian besar catnya terkelupas, ada bagian yang pecah, bahkan hilang. Sepuluh ribu kali saya mengira itu mainan ya 😢”, keluh seorang warganet.

Selain itu, ada juga sebagian warganet yang meminta pihak Bea dan Cukai untuk tidak ‘melarang’ barang milik orang bahkan tidak membongkar bagian-bagian kecil seperti charger.

“Jangan terlalu kesal kalau bea cukai membongkar dan menghancurkan kotaknya, kamu sudah tahu di situ tertulis MAINAN. Lebih baik dibuka saja, hanya berantakan. Orang sudah bayar pajak mahal dan barangnya rusak,” kata warganet lain. mengeluh dengan marah.

 

Tak kuasa menolak permintaan tersebut, Bea Cukai pun menanggapi unggahan Med di kolom komentar. Mereka mengaku pembongkaran parsel dilakukan oleh PJT (Perusahaan Jasa Konsinyasi) dan disaksikan petugas Bea dan Cukai.

“Halo Bu. Pemeriksaan fisik barang oleh petugas pajak bea dan cukai disaksikan oleh Kantor Pos terkait. Dan dalam hal ini yang berwenang membuka kembali dan menutup barang ada pada PJT selaku pihak yang diberi kuasa oleh pembeli.” barang,” tulis @bcsoetta di akun resminya.

Seolah tak terbendung, kemarahan dan kekesalan warganet terus memuncak, apalagi setelah serangkaian insiden terkait Pajak Bea dan Cukai Indonesia. Netizen Tanah Air masih fresh dengan kasus mantan pejabat Departemen Umum Bea dan Cukai, setelah sebelumnya terungkap kasus denda bea cukai hingga Rp 24 juta untuk sepasang sepatu bola. Kementerian Keuangan Andhi Pramono menerima penghargaan Rp 56 miliar dan gaya hidup mewah putrinya.

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D slot 1000 jepang slot lapaktoto