Dampak Buruk Tidur Berlebihan, Bisa Picu Depresi hingga Meningkatkan Risiko Kematian

Read Time:4 Minute, 38 Second

designsuperstars.net, Jakarta – Tidur merupakan salah satu kebutuhan penting masyarakat akan kesehatan fisik dan mental. Namun tahukah Anda bahwa terlalu banyak tidur, seperti halnya kurang tidur, dapat berdampak buruk pada kesehatan Anda?

Menurut WebMD, banyak penelitian menunjukkan bahwa terlalu banyak tidur dikaitkan dengan banyak masalah medis, seperti diabetes, penyakit jantung, dan bahkan peningkatan risiko kematian.

Namun perlu diingat bahwa dua faktor penting, seperti depresi dan kesehatan yang buruk, juga berhubungan dengan tidur berlebihan. Kedua kondisi ini dapat menyebabkan dampak negatif terhadap kesehatan.

Misalnya, orang dengan status kesehatan yang lebih rendah mungkin mempunyai akses yang lebih kecil terhadap layanan kesehatan sehingga memiliki lebih banyak kondisi yang tidak terdiagnosis, seperti penyakit jantung, yang membuat mereka ingin tidur terlalu banyak.

Jumlah tidur yang Anda butuhkan tidak selalu sama. Kebutuhan ini bervariasi menurut usia, tingkat aktivitas, kesehatan dan gaya hidup.

Misalnya, Anda membutuhkan lebih banyak tidur saat masih anak-anak dibandingkan saat dewasa. Pada masa remaja, kebutuhan tidur berkurang, dan sebagian besar orang dewasa membutuhkan tidur malam 7-8 jam.

Namun, kebutuhan Anda akan tidur dapat berubah seiring berjalannya waktu. Misalnya, saat Anda stres, sakit, atau lelah, Anda mungkin memerlukan lebih banyak tidur. Sebaliknya, ketika Anda bahagia atau energik, Anda akan kurang tidur.

Penting untuk memperhatikan tubuh Anda dan kebutuhan tidurnya. Jika Anda lelah dan lemah di siang hari, Anda akan membutuhkan lebih banyak tidur.

Namun, jika Anda sulit bangun di pagi hari atau merasa lelah setelah tidur 8 jam, sebaiknya kurangi jadwal tidur Anda.

Bagi penderita hipersomnia, kurang tidur bukan sekadar kebiasaan, melainkan kondisi medis. Kondisi ini menyebabkan rasa kantuk berlebihan di siang hari yang tidak kunjung hilang bahkan setelah Anda tidur. Penderita hipersomnia juga tidur terlalu lama di malam hari. Gejala lain yang menyertai hipersomnia antara lain kecemasan, kelemahan, dan masalah ingatan.

Apnea tidur obstruktif, suatu kondisi yang menyebabkan seseorang berhenti bernapas untuk sementara saat tidur, juga dapat menyebabkan gangguan tidur. Ini karena sleep apnea mengganggu siklus tidur.

Selain kurang tidur, ada beberapa faktor lain yang bisa menyebabkan tidur berlebihan. Faktor-faktor tersebut antara lain konsumsi alkohol, pengobatan, depresi, dan faktor individu yang memerlukan lebih banyak tidur.

Penting untuk diingat bahwa tidak semua orang yang berjalan dalam tidur memiliki masalah. Jika Anda merasa perlu terlalu banyak tidur dan mengganggu aktivitas sehari-hari, temui dokter untuk diagnosis dan pengobatan.

Meski tidur merupakan kebutuhan penting manusia, namun terlalu banyak tidur dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Selain mudah tidur dan kelelahan, terlalu banyak tidur dapat menimbulkan gejala gangguan kesehatan yang serius.

1. Kencing manis

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur, baik terlalu banyak atau terlalu sedikit, dapat meningkatkan risiko diabetes. Hal ini menunjukkan bahwa tidur yang teratur dan cukup sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh, terutama untuk pencegahan penyakit diabetes.

2. Obesitas

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa terlalu banyak tidur dan kurang tidur dapat menyebabkan obesitas. Orang yang tidur 9-10 jam semalam 21% lebih mungkin mengalami kelebihan berat badan selama 6 tahun dibandingkan orang yang tidur 7-8 jam.

Hubungan ini berlanjut bahkan setelah memperhitungkan pola makan dan olahraga. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah tidur optimal untuk menjaga berat badan adalah 7-8 jam sehari.

Bagi orang yang rentan sakit kepala, tidur lebih dari biasanya di akhir pekan atau hari libur bisa berdampak buruk. Para peneliti berpendapat bahwa efek terlalu banyak tidur pada neurotransmiter di otak, seperti serotonin, dapat menyebabkan sakit kepala. Selain itu, terlalu banyak tidur dan stres di malam hari juga dapat menyebabkan sakit kepala di pagi hari.

4. Sakit punggung

Dahulu, penderita sakit punggung disarankan untuk lebih banyak tidur. Namun penelitian terbaru menunjukkan bahwa istirahat berlebihan tidak mendorong pemulihan. Faktanya, mempertahankan aktivitas fisik pada tingkat tertentu dapat membantu mengurangi sakit punggung.

Sekarang dokter menganjurkan agar pasiennya tetap tenang dan tetap tenang lebih dari biasanya jika memungkinkan. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk mendapatkan saran terbaik mengenai olahraga dan istirahat yang benar untuk mengatasi sakit punggung Anda.

Depresi tidak hanya dikaitkan dengan insomnia, tetapi juga dengan tidur berlebihan. Sekitar 15% penderita depresi mengalami terlalu banyak tidur, yang dapat memperburuk kondisinya. Tidur teratur sangat penting untuk proses pemulihan depresi. Oleh karena itu, penderita depresi yang tertidur sebaiknya mencari bantuan untuk mengatasi masalah ini dan meningkatkan peluang kesembuhannya.

6. Penyakit jantung

Sebuah penelitian kesehatan yang melibatkan hampir 72.000 wanita menemukan hubungan antara terlalu banyak tidur dan penyakit jantung. Wanita yang tidur 9-11 jam sehari memiliki kemungkinan 38% lebih besar terkena penyakit jantung dibandingkan wanita yang tidur 8 jam.

Alasan hubungan ini masih belum diketahui para ilmuwan, namun temuan ini menunjukkan bahwa jadwal tidur yang baik dapat berperan penting dalam pemeliharaan jantung.

7. Meningkatkan risiko kematian

Banyak penelitian menunjukkan bahwa orang yang tidur 9 jam atau lebih dalam semalam memiliki angka kematian lebih tinggi dibandingkan orang yang tidur 7-8 jam. Penyebab pasti dari hubungan ini belum diketahui, namun penelitian menunjukkan bahwa depresi dan kesehatan yang buruk juga berhubungan dengan tidur yang berkepanjangan. Para peneliti menduga bahwa faktor-faktor ini mungkin terkait dengan peningkatan angka kematian di kalangan orang yang sulit tidur.

Jika Anda terbiasa tidur lebih dari 7-8 jam sehari, temui dokter untuk mendapatkan diagnosis. Dokter Anda dapat membantu Anda menemukan penyebab rasa kantuk berlebihan Anda dan menyarankan solusinya.

Jika alkohol atau obat-obatan tertentu adalah penyebabnya, mengurangi atau menghentikan penggunaannya dapat membantu. Namun, jangan berhenti minum obat tanpa anjuran dokter. Jika rasa kantuk berlebihan yang Anda alami disebabkan oleh kondisi medis lain, pengobatan dapat membantu Anda kembali ke pola tidur yang sehat.

Apa pun alasannya, kebiasaan tidur yang baik dapat membantu Anda mendapatkan tidur yang sehat selama 7-8 jam setiap malam. Ikuti waktu tidur dan jadwal tidur yang teratur, hindari kafein dan alkohol sebelum tidur, rutin berolahraga, dan ciptakan lingkungan tidur yang nyaman.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Festival Balon Udara saat Libur Lebaran Cuma Boleh Digelar di 2 Kota Ini, Selain Itu Dilarang!
Next post Sempat Viral Terapi Pijat untuk Sembuhkan Gangguan Pendengaran, Dokter THT Angkat Bicara