Republic K. dijadwalkan menjalani beberapa operasi untuk meluruskan tubuhnya.
Jiang, yang berasal dari provinsi Shandong, menderita ankylosing spondylitis sejak ia masih duduk di bangku sekolah dasar. Penyakit ini menyebabkan peradangan pada tulang belakang dan bagian tubuh lainnya. Cedera jenis ini sangat serius dan jarang terjadi.
Pasalnya, kondisi tersebut menyebabkan tulang belakang Jiang bengkok 180 derajat ke belakang. Anjan kesulitan berjalan, makan, bahkan bernapas karena kapasitas paru-parunya hanya 20% dari kapasitas paru-paru orang dewasa yang sehat.
Jiang menjalani dua operasi berisiko tinggi pada Mei dan Agustus 2023. Meski keduanya sukses, Jiang Zemin ditempatkan pada posisi yang sulit. Wang Yu, kepala dokter Departemen Ortopedi di Rumah Sakit Universitas Peking, menjelaskan proses pembedahan.
“Kami mematahkan tulang punggungnya, meregangkannya dan kemudian menstabilkannya dengan bingkai. Bingkai itu tetap berada di dalam tubuhnya selama proses tersebut,” kata Wang Yu kepada The Sun Sunday (2024), seperti dikutip 5 Mei.
Rangkanya mencakup “cincin” untuk kepala dan penyangga yang memanjang hingga ke tulang belakang. Langkah selanjutnya adalah mengendurkan rangka dan meluruskan tulang belakang bagian demi bagian. Tim medis menjebaknya, melepaskannya, dan mengulangi prosedurnya.
Setelah operasi pertama, Jiang dipindahkan ke unit perawatan intensif rumah sakit. Dokter khawatir dia mengalami kerusakan saraf karena kesulitan menggerakkan anggota tubuhnya. Jiang mengatakan dia menyadari dia tidak bisa bergerak di pagi hari setelah operasi pertamanya.
Ibu Jiang, Yu Meiying, mengatakan kepada wartawan bahwa putranya terbangun kesakitan setelah operasi. “Anak saya sangat kesakitan. Bayangkan hanya mata dan mulutnya yang bergerak, tapi tidak bisa berbicara,” kata Yu Meiyin.
Dr Wang Yu mengatakan saraf tulang belakang Jiang mengalami kesulitan mengikuti perubahan bentuk tulang belakangnya. Hal ini karena saraf beradaptasi dengan bentuk tubuh yang kompleks.
Jiang berhasil selamat dari operasi kedua karena serangan jantung berisiko tinggi. Sekarang tulang punggungnya berada pada posisi 90 derajat, bukan 180 derajat.
Jiang akhirnya bisa melihat orang-orang menatapnya dengan jelas dan bisa duduk di kursi. Saya mampu berdiri lebih dari 10 menit pada upaya pertama, dan lebih dari satu jam pada hari kedua, namun kemudian saya mulai gemetar hebat.