designsuperstars.net, Jakarta – BYD Tsav Indonesia baru-baru ini mengundang beberapa media nasional untuk mengevaluasi kinerja BYD Dolphin. Jalannya pun tidak jauh, dimulai dari Dealer BYD Arista Tebet, Sentul City dan berakhir di Dealer BYD Arista BSD, Tangerang, Banten.
Jarak test drive ini hanya 150 mil (km). Dengan jarak tersebut, baterai BYD Dolphin tidak perlu diisi lagi, karena baterai mobil listrik jenis continuous charge yang kami gunakan mampu menempuh jarak 490 km dalam sekali perjalanan, sesuai permintaan pabrikan.
Saat menjajal mobil listrik langsung dari China ini, designsuperstars.net dikejutkan dengan kualitas yang dihadirkannya. Dengan kemudahan yang ditawarkan, Dolphin sepertinya punya masa depan di pasar mobil listrik Tanah Air.
Duduk di belakang kemudi, ruang yang disediakan sangat luas. Kursi semi-bucket yang diadopsi dilengkapi dengan kontrol elektronik. Kemudinya juga memiliki fitur tilt & telescopic steering. Jadi sangat mudah untuk mencapai kualitas berkendara yang diinginkan.
Kaca depan cukup lebar untuk memberikan visibilitas yang baik. Dan istimewanya, panel meter di belakang kemudi berukuran kecil namun informatif. Roda kemudi dilengkapi dengan berbagai tombol konfigurasi.
Mobil ini juga memiliki fitur hiburan baru termasuk enam speaker dinamis, pengisian daya nirkabel, dan layar sentuh pintar berukuran 12,8 inci. Ya, hanya dengan satu sentuhan, layar bisa diubah dari vertikal ke horizontal atau sebaliknya.
Dolphin memiliki fitur Advanced Driving Assistance System (ADAS) seperti Intelligent Driving, Driving, Safety, Parking Assist.
Berbagai sistem sensor juga terdapat di dalamnya, antara lain Lane Change Collision Warning (LCW), Rear Cross Traffic Alert, Rear Cross Traffic Brake, Adaptive Cruise Control, Automatic Emergency Braking System (AEB) dan Blind Spot Detection.
Menurut kami sensor pada fitur ADAS BYD Dolphin sangat sensitif. Misalnya saja sensor pada sistem LCW. Saat fitur ini berfungsi, setir seolah menyesuaikan diri saat mobil berpindah jalur.
Hal ini terjadi karena sensor LCW membaca arah keluar jalur mobil dan berusaha kembali ke posisi semula. Meskipun awalnya sedikit mengganggu, lama kelamaan saya menjadi terbiasa. Dan jika menurut Anda sistem ini membuat berkendara menjadi tidak nyaman, Anda dapat menonaktifkannya.
Mobil ini juga memiliki sensor jok yang sangat fiddly. Bahkan, jika penumpang sedang duduk dan tidak menggunakan tempat duduknya, maka alarm akan berbunyi. Suara hanya berhenti ketika sabuk pengaman terkunci.
Nah, yang terpenting dari mobil listrik ini adalah tenaganya yang instan. Dolphin memiliki tiga mode berkendara yaitu Eco, Normal dan Sport. Kita semua mempunyai pendapat berbeda.
Pada mode Eco yang sangat membutuhkan daya baterai, akselerasi Dolphin sangat responsif. Namun jika menggunakan mode normal, downloadnya lebih banyak.
Dan kami kaget saat mode sport dibuka. Atraksinya seru, langsung dan memacu adrenalin. Bagi yang menyukai kecepatan, tipe ini pasti akan sangat digemari.
Sekadar informasi, varian BYD Dolphin Premium Extended yang kami gunakan memiliki baterai berkapasitas 60,48 kWh dengan motor listrik yang mampu menghasilkan tenaga 150 kW atau setara dengan 201 tenaga kuda. Mobil berpenggerak roda depan ini juga memiliki torsi reno sebesar 310 Nm.
Pabrikan mengklaim kecepatan maksimal mobil ini adalah 160 km/jam. Namun rekan kami mencatatkannya pada kecepatan 172 km/jam.
Dengan komposisi tersebut, performa BYD Dolphin sungguh nikmat dikendarai. Apalagi mobil ini mempunyai jarak bebas yang sangat kecil sehingga terlihat seperti sedang mengendarai mobil.
Performa terbaik yang ditawarkan sepeda listrik dipadukan dengan suspensi yang efektif. Kickstandnya halus dan stabil saat mobil melaju kencang.
Meski merupakan model entry level BYD, namun apa yang ditawarkan Dolphin jelas di luar ekspektasi. Apalagi, jika dijual dengan harga bersaing, mustahil model ini bisa menjadi pemimpin pasar di segmen kendaraan listrik (EV).
Soal harganya, BYD Motor Indonesia akan mengumumkannya dalam waktu dekat. Tetap tenang!