JAKARTA – LSPR ASEAN Public Relations Research Center sukses menyelenggarakan 2nd ASEAN Young Entrepreneurs Forum (AYEF) pada 5-6. Agustus 2024 Acara yang berlangsung di Jakarta ini diselenggarakan dan bekerjasama dengan Bersepeloeh Enterprise, perusahaan penyelenggara acara yang didirikan oleh mahasiswa jurusan Business Event & Enterprise di Fakultas Bisnis LSPR.
AYEF 2024 menghadirkan serangkaian acara edukasi yang dirancang untuk menginspirasi dan memberdayakan generasi wirausaha masa depan. Para peserta berharap dapat berpartisipasi dalam diskusi panel yang menarik, berpartisipasi dalam konferensi informatif, menikmati pertunjukan menarik dan mengambil bagian dalam tur menarik kota warisan budaya.
Acara ini diadakan untuk mendukung pengembangan wirausaha muda di ASEAN. Kegiatan ini diselenggarakan oleh LSPR Fakultas Bisnis, LSPR CAPRS, Center for Entrepreneurship (CFE) bekerjasama dengan Kementerian Perekonomian Republik Indonesia.
Selain itu, acara ini juga bertujuan untuk mempertemukan wirausahawan muda dari seluruh negara ASEAN untuk mendorong inovasi, kerja sama, dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan khususnya di kawasan ASEAN.
Dalam acara tersebut dihadirkan sejumlah pembicara dan diskusi panel dengan topik menarik.
Dekan Fakultas Bisnis LSPR Juliana Riana Prasetyavati, M.M. menyampaikan sambutan hangat kepada semua yang hadir di Forum Kewirausahaan Pemuda ASEAN ke-2 tahun 2024. Beliau merasa terhormat menjadi tuan rumah acara penting yang mendorong kerja sama regional dan kewirausahaan di kalangan pemuda ASEAN.
Pada kesempatan ini, Duta Besar Hjaislin M. Quintana, sebagai perwakilan tetap Filipina di ASEAN, menekankan perkiraan yang baik mengenai pertumbuhan demografi dan ekonomi ASEAN.
“ASEAN memiliki demografi yang sangat menguntungkan, lebih dari 400 juta orang berusia di bawah 35 tahun. Pada tahun 2030, separuh populasi ASEAN akan berada di kelas menengah, dan pertumbuhan ekonomi kita diperkirakan akan meningkat dua kali lipat dari $1,1 triliun menjadi $2 triliun,” jelasnya.
“Dengan meluasnya penggunaan blockchain, Internet of Things, kecerdasan buatan, dll., kami akan fokus pada transisi ke era digital. Fokusnya adalah pada pembelajaran aktif dan ekonomi hijau dengan penekanan pada energi hijau, pertanian cerdas, perubahan iklim dan mitigasi. “, lanjutnya.