JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani merespons kasus virus yang ada di Dinas Bea dan Cukai. Beberapa kasus tersebut antara lain penyerahan sepatu, figur robot, dan penyitaan alat peraga pembelajaran sekolah luar biasa (SLB).
Pertama, terkait pengiriman sepatu dan pengiriman patung (Robot), kedua kasusnya serupa, yaitu ada pengaduan bea masuk dan pajak, kata Sri melalui akun Instagram resminya, Senin (29/4/2021). 2024 ). .
Dalam dua kasus tersebut, terdapat indikasi harga yang dilaporkan oleh perusahaan kurir (PJT) lebih rendah dari harga sebenarnya (berdasarkan invoice). Oleh karena itu, pejabat BC mengubahnya dengan memperhitungkan bea masuk dan pajak.
Namun permasalahan tersebut telah teratasi karena bea masuk dan pajak telah dibayar sehingga barang sudah diterima oleh penerima barang, tambah Sri.
Selain penyediaan perlengkapan sekolah khusus (SLB), barang impor berupa 20 buah keyboard sebelumnya telah diberitahukan kepada PJT pada 18 Desember 2022. sebagai barang konsinyasi. Namun karena proses pengolahannya tidak dilanjutkan oleh pihak yang bersangkutan. tanpa informasi apapun, item tersebut ditandai sebagai Item Tidak Terkendali (BTD).
Nanti di media sosial Twitter/
“Instruksi saya jelas, saya minta Bea dan Cukai meningkatkan pelayanan dan proaktif dalam memberikan informasi kepada masyarakat tentang kebijakan berbagai kementerian/lembaga yang akan dilakukan BC sesuai amanat undang-undang. pertahanan, pengumpulan pendapatan, fasilitasi perdagangan dan bantuan industri,” katanya.
Ia juga meminta Dinas Bea dan Cukai bekerja sama dengan pemangku kepentingan terkait untuk memastikan pelayanan dan penyelesaian masalah di bidang ini cepat, akurat, dan efisien untuk menjamin kepercayaan masyarakat.
“Saya mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dan terus berkontribusi serta memberikan dukungan dalam meningkatkan pelayanan dan operasional Bea dan Cukai serta Kementerian Keuangan,” kata Shri Mulyani.