designsuperstars.net, salah satu tugas Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) DKI Jakarta adalah memastikan keamanan kosmetik sebelum dijual. BPOM berharap dengan kosmetik yang berkualitas dan aman, produk kosmetik lokal bisa menjadi master di dalam negeri dan juga dikirim ke luar negeri.
Tapi kita berharap produk lokal ini menjadi asli di dalam negeri, kalaupun bisa dikirim ke luar negeri, kita ekspor, kata Kepala BPOM Taruna Iqrar usai peluncuran pameran kosmetik di Taman Ismail Marjuki wilayah tengah. Jakarta, Jumat (13/9/2024).
Taruna meyakini konsumen kosmetik di Indonesia banyak dan produsennya juga banyak. Mulai dari usaha kecil, menengah, hingga besar.
Oleh karena itu, Badan POM berkomitmen untuk lebih memajukan perusahaan-perusahaan kecil dan mikro agar dapat menjangkau kelas menengah dan kelak menjadi perusahaan besar.
Salah satu upaya untuk memenuhi harapan tersebut adalah persiapan jalan raya. Lebih lanjut Taruna menjelaskan, toll manufacturing artinya ketika masyarakat mempunyai ide, formula dan resep namun tidak mempunyai uang untuk membangun pabrik, maka bisa bekerja sama dengan orang yang sudah mempunyai pabrik.
Dengan produksi berbayar, pengusaha kecil yang mempunyai resep dan belum memiliki pabrik bisa mendapat peluang bagus untuk membuka usaha besar.
Taruna menyadari, di Indonesia banyak kosmetik palsu yang beredar bebas tanpa pengawasan. Banyak orang yang tergiur dengan godaan produk dengan harga yang sangat murah.
Dalam konteks ini, UU Kesehatan Taruna No. 17 Tahun 2023 dan Peraturan Presiden No. 80 Tahun 2017.
“BPOM mempunyai tanggung jawab yang jelas dan kuat untuk memverifikasi keamanan, khasiat dan mutu produk kosmetik. Ketiga aspek ini terangkum untuk menjamin keamanan penggunaan kosmetik yang beredar,” kata Taruna.
Ditambahkannya, “Selain itu, kami memiliki mekanisme yang terstruktur, kami memahami bahwa ada direktur dan wakil tersendiri yang bertanggung jawab di bidang registrasi obat, suplemen makanan, dan kosmetika, yaitu deputi kedua dan bagian registrasi atau standar,” imbuhnya. .
Dalam dunia kosmetik, terdapat strategi khusus untuk memastikan produk yang terdaftar di BPOM benar-benar aman digunakan. Salah satu langkah utamanya adalah menggabungkan semua bahan dalam produk.
“Kami menggunakan kecanggihan kecerdasan buatan (AI). Oleh karena itu, direktur ekstraksi dilengkapi dengan alat terbaru untuk mendeteksi keberadaan bahan berbahaya bagi kulit pada kosmetik tersebut.”
Jika terdeteksi bahan berbahaya, produk kosmetik otomatis ditolak dan tidak melanjutkan ke proses pengujian berikutnya.
Artinya, jika suatu kosmetik bisa lolos, bisa dipastikan tidak mengandung bahan berbahaya.