Dugaan TPPO Berkedok Magang, Kemendikbudristek: Ferienjob tak Pernah Jadi Bagian MBKM
designsuperstars.net, JAKARTA – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengungkap dugaan 1.047 siswa menjadi korban TPPO berkedok magang. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan Ferienjob tidak pernah menjadi bagian dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
“Ferienjob tidak pernah menjadi bagian dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka”, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Diktiristek) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Republika, Senin (25/3/2024), jelas Abdul Haris.
Dijelaskannya, mulai Oktober 2023 Administrasi Umum Diktistek Kemendikbudristek mengambil keputusan terkait masalah Ferienjob. Pada saat itu putaran nr. 1032/E.E2/DT.00.05/2023 kepada seluruh perguruan tinggi baik negeri maupun swasta.
Surat edaran telah dikirimkan ke seluruh universitas untuk berhenti mengikuti program tersebut. Sebab, kata dia, banyak ditemukan pelanggaran hak mahasiswa dalam program tersebut.
“Kami mendorong akademisi untuk berhati-hati dalam merencanakan program MBKM mandiri dan selalu memastikan program tersebut sesuai dengan Panduan MBKM Tahun 2020,” jelasnya.
Abdul juga mengatakan Kemendikbud mendukung penuh upaya penegakan hukum Polri. Pihaknya juga mengimbau kampus-kampus yang mahasiswanya terlibat dalam program Ferienjob untuk melindungi mahasiswanya dari tekanan dan pelayanan yang pantas untuk karir mereka.
Sebelumnya, ribuan mahasiswa terlibat dugaan tindak pidana perdagangan manusia (TPPO) berkedok magang di Jerman. Di sisi lain, klarifikasi kasus ini diyakini menunjukkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan belum memiliki mesin skala besar yang kompak untuk program magang Kampus Merdeka.
“Adanya dugaan kasus TPPO terkait program Ferienjob di Jerman terhadap pelajar Indonesia sangat mengkhawatirkan. Apalagi, korbannya mencapai ribuan pelajar. Kami berharap Menteri Nadie Makarim dapat mengklarifikasi kasus ini ke publik,” Komisi 10 kata DPR RI Syaiful Huda, Senin (25/3/2024).
Sekadar informasi, 1.047 mahasiswa dari 33 kampus Indonesia menjadi korban TPPO berkedok magang di program German Ferienjob. Korban ini ditangkap Universitas Negeri Batavia (UNJ).
Nocens menyatakan, program magang Ferienjob dapat diubah menjadi Skema Kredit Semester (SKS) 20. Program magang sendiri merupakan salah satu program unggulan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim MBKM.
Huda mengatakan, kasus eksploitasi mahasiswa sangat kecil kemungkinannya terjadi pada program magang Kampus Merdeka. Menurutnya, perlu juga adanya pemeriksaan dari Kemendikbud dan Kampus, agar program Kampus Merdeka tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak untuk mendapatkan pekerjaan murah.
“Program Magang MBKM sekilas cocok dimana mahasiswa mendapatkan pengalaman langsung di dunia kerja sebagai persiapan kelulusan,” ujarnya.
Dalam kasus Ferienjob, lanjut Huda, para pelaku dinilai memiliki jaringan yang terorganisasi dengan baik untuk meyakinkan mahasiswa dan kampus agar dekat. Menurutnya, perusahaan bertugas mempromosikan Ferienjob di lapangan di seluruh Indonesia. Lalu ada perusahaan yang memberikan layanan administrasi termasuk kontrak kerja untuk kampus dan mahasiswa yang terlibat.
“Mereka juga dikelola bersama para akademisi untuk meyakinkan para pejabat di lapangan di Indonesia.
Politisi PKB ini menegaskan, program magang belajar mandiri memang merupakan bekal perlindungan terhadap mahasiswa. Mahasiswa magang antara lain mendapatkan tunjangan berupa biaya hidup, biaya transportasi, dan tempat tinggal.
“Pertanyaannya adalah sejauh mana pengaturan ini harus dilakukan agar siswa dapat terlindungi.” Kalau melihat kasus Ferienjob, kemungkinan pengawasan ini tidak berjalan sehingga mahasiswa yang mengikuti magang mudah dieksploitasi,” ujarnya.
Huda meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melakukan peninjauan terhadap program magang di program Kampus Merdeka. Menurutnya, perlu dikaji lebih lanjut apakah program Kampus Merdeka sudah sesuai dengan tujuan awalnya dan tidak merugikan mahasiswa.