designsuperstars.net, Jakarta – Sebagai mitra strategis pemerintah dalam peningkatan mutu Pelayanan Kesehatan Nasional, Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) mendukung upaya pencapaian Visi Indonesia Emas 2045 melalui peningkatan mutu rumah sakit dan sumber daya kesehatan. (Foto).
Ketua Umum PERSI Dr. Bambang Wibowo, Sp.O.G., SubSp.K.Fm, MARS, FISQua mengatakan, sebagai mitra Kementerian Kesehatan, pihaknya mendukung seluruh program yang bermanfaat bagi masyarakat.
Di sela-sela Kongres PERSI 2024, Bambang mengatakan: “Pada dasarnya PERSI adalah mitra strategis pemerintah, dan segala kebijakan yang diambil pemerintah adalah untuk kepentingan masyarakat, dan kita akan maju bersama sesuai undang-undang yang ada.” Jakarta, Sabtu (19/10).
Ditambahkannya, “Hal ini mencakup upaya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit yang pada akhirnya akan menghasilkan tenaga kerja unggul menuju Indonesia emas (2045).” Rumah sakit harus siap mendukung pendidikan kedokteran
Bambang menekankan pentingnya peningkatan kualitas pelayanan rumah sakit sebagai landasan utama dalam membangun sistem pelayanan kesehatan yang kuat. Hal ini tidak hanya meningkatkan pengalaman pasien, tetapi juga memastikan bahwa rumah sakit adalah tempat pendidikan kedokteran yang berkualitas.
Beliau mengatakan: “Kualitas sebuah rumah sakit sangatlah penting, apalagi jika dijadikan sebagai rumah sakit pendidikan. Dengan pelayanan yang berkualitas, kita dapat melahirkan dokter yang tidak hanya cerdas tetapi juga bermoral.”
Dengan peningkatan kualitas yang berkelanjutan, PERSI optimis rumah sakit Indonesia mampu bersaing secara global. Hal ini juga akan menjadi solusi terhadap fenomena pemilihan orang untuk berobat di luar negeri. Menurut dia, kualitas rumah sakit membuat masyarakat lebih memilih berobat di dalam negeri.
Dia berkata: “Jika rumah sakit kita bagus, kita bisa mencegah orang pergi ke luar negeri, yaitu 170 triliun dolar setahun.”
Bambang juga menekankan pentingnya rumah sakit dalam mendukung sektor kesehatan dan perekonomian. Ia mengatakan: Industri seperti kesehatan dan peralatan medis dan farmasi merupakan pekerjaan yang dapat meningkatkan perekonomian. Namun, terdapat permasalahan seperti tingginya pajak atas peralatan medis dan obat-obatan.
Lanjutnya, kami berharap pemerintah menciptakan kondisi yang kondusif, terutama dalam hal perpajakan. Saat ini, peralatan medis dikenakan pajak sebagai barang mewah, sehingga membuatnya lebih mahal. Obat juga mahal. Karena industri kimia saat ini sudah tidak layak. Obat menjadi mahal di sini. “
Menurut dia, hal ini berdampak pada daya saing rumah sakit di dalam dan luar negeri. Jika pajak alat kesehatan dan obat-obatan tidak termasuk dalam kategori barang mewah, maka biaya produksi jasa kesehatan dapat ditekan.
Bambang Waibo berharap dengan dukungan pemerintah terhadap sektor kesehatan, rumah sakit di Indonesia akan tumbuh dan berkembang. Sehingga kontribusinya terhadap kesehatan masyarakat dan perekonomian dapat optimal