Dulu Dihindari, Kini Selandia Baru Banyak Diminati Wisatawan

Read Time:3 Minute, 22 Second

designsuperstars.net – Selandia Baru benar-benar terisolasi, berada di luar negeri dan tidak ada tetangga di dekatnya. Dikelilingi lautan luas, membuat lokasinya sangat terpencil, menurut Vocal Media.

Jika melihat peta, Selandia Baru bisa dianggap sebagai negara paling kesepian dan terisolasi di dunia. Negara terdekat dengan Selandia Baru adalah Australia, namun tetangga terdekatnya berjarak hampir 1.800 kilometer.

Tentu saja, jarak 1.800 kilometer tergolong dekat, apalagi mengingat sisi timur Selandia Baru yang terpencil bahkan lebih jauh lagi. Dengan luas lautan puluhan ribu kilometer persegi, jarang ditemukan pulau yang lebih besar, apalagi seluruh negara.

Melihat sekeliling, yang terlihat hanyalah lautan luas. Di bagian selatan, Antartika juga berjarak sangat jauh, sekitar 10.700 kilometer dari Beijing, China.

Tanpa kemajuan teknologi dan infrastruktur transportasi saat ini, Selandia Baru mungkin akan menjadi pulau terpencil yang hanya dihuni oleh sapi dan domba, tanpa banyak orang yang bersedia bermigrasi ke sana.

Namun, setelah lebih dari seratus tahun pembangunan, Selandia Baru telah melihat beberapa kemajuan yang cukup signifikan. Meskipun Selandia Baru pada awalnya tidak memiliki populasi penduduk asli yang signifikan, namun dengan banyaknya masuknya imigran dari berbagai negara, populasi negara tersebut kini telah mencapai sekitar 5,2 juta orang. Tanah ini telah berubah dari tanah tandus menjadi surga yang diidam-idamkan.

Meski jumlah penduduk Selandia Baru lebih dari 5 juta jiwa, namun kepadatan penduduknya masih tergolong rendah mengingat luas wilayahnya yang hampir 270.000 kilometer persegi, lebih besar dari Inggris. Namun, jumlah penduduknya kurang dari sepersepuluh penduduk Inggris.

Sebagai perbandingan, kota terbesar di Tiongkok ini memiliki luas total 6.300 kilometer persegi dan merupakan rumah bagi sekitar 25 juta orang, hampir lima kali lipat populasi Selandia Baru. Perbandingan ini menyoroti populasi Selandia Baru yang sedikit.

Untungnya, meski populasinya kecil, Selandia Baru memiliki banyak hewan. Pada puncaknya, negara ini memiliki lebih dari 100 juta domba, 22,5 kali lipat jumlah penduduknya.

Jumlah tersebut belum sebanding dengan jumlah sapi, sehingga rasio populasi hewannya pun lebih menakjubkan. Termasuk unggas dan hewan lainnya, jumlah hewan peliharaan di Selandia Baru setidaknya 50 kali lebih besar dibandingkan populasi manusia.

Meskipun terdapat kesenjangan besar antara populasi manusia dan hewan, Selandia Baru telah berhasil menghindari degradasi lingkungan dan konflik manusia-hewan. Hal ini menunjukkan bahwa pengelolaan lingkungan hidup di Selandia Baru patut mendapat apresiasi.

Perlu dicatat bahwa Australia, tetangga Selandia Baru, mengalami situasi serupa 50 tahun yang lalu, ketika kelinci menjadi epidemi dan jumlah penduduknya jauh lebih sedikit. Warga Australia harus mengambil tindakan tegas untuk membasmi kelinci guna mencegah bencana.

Meskipun Selandia Baru memiliki lebih dari 100 juta domba, negara ini tidak mengalami degradasi lingkungan akibat peternakan. Di pedesaan Selandia Baru, Anda sering dapat melihat kawanan domba dan sapi sedang merumput, sementara padang rumput tetap subur dan pemandangan alam yang indah menghiasi daratan. Tidak ada bukti bahwa padang rumput tersebut digembalakan secara berlebihan oleh ternak.

Sebagai pulau terpencil, Selandia Baru sebenarnya terputus dari dunia luar pada masa-masa awal berdirinya. Keanekaragaman spesies hewan di Selandia Baru sangat terbatas, dan bahkan saat ini banyak spesies hewan yang umum ditemukan di tempat lain tidak dapat ditemukan di sana.

Ini termasuk ular, yang tidak ditemukan di daerah pedesaan dan perkotaan di Selandia Baru. Selain itu, undang-undang Selandia Baru melarang penduduknya memelihara ular dan membawanya dari luar negeri.

Selandia Baru kini menjadi tujuan imigrasi populer bagi banyak orang dari berbagai negara. Banyak yang memilih bermigrasi ke Selandia Baru karena melimpahnya populasi hewan dan kurangnya ular.

Tentu saja, kawanan sapi dan domba dalam jumlah besar hanyalah salah satu dari banyak alasan mengapa Selandia Baru menarik para imigran. Alasan utamanya adalah kemajuan ekonomi dan keindahan alamnya yang luar biasa.

Negara kepulauan terpencil yang dulu dianggap tidak layak huni ini kini menjadi negara maju berkat pertanian maju. Pada tahun 2021, PDB per kapita Selandia Baru mencapai RMB 320.000 dan negara ini masuk sepuluh besar negara paling bahagia di dunia, sebuah pencapaian luar biasa bagi Selandia Baru. Berbeda dengan daerah lain, pengemudi ojol di Bali harus bisa berbahasa asing. Pemandu ojol dengan kemampuan bahasa asing membedakan Bali dengan daerah lain. Pengguna transportasi online di Bali sebagian besar adalah orang asing. designsuperstars.net.co.id 27 Maret 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Saksikan Pintu Berkah Spesial Ramadan di Indosiar, Jumat 22 Maret 2024 Via Live Streaming Pukul 15.30 WIB
Next post PTPP Akui Bisnis Propertinya Lesu, Bagaimana Strategi di 2024?