JAKARTA – Presiden China Xi Jinping mendesak para pejabatnya bekerja keras untuk mencapai tujuan pembangunan ekonomi dan sosial tahunan negaranya. Dia mengatakan diperlukan lebih banyak langkah untuk mendukung pemulihan ekonomi yang diperkirakan lambat.
Xi, yang berbicara pada simposium di kota barat laut Lanzhou, menekankan perlunya semua wilayah bekerja dengan baik dalam meningkatkan kinerja ekonomi pada akhir kuartal ketiga dan keempat, menurut laporan Reuters.
“Peluang kerja telah diutamakan dan diperluas ke industri-industri baru,” katanya, menurut laporan CCTV yang dikelola pemerintah pada Jumat (13/9/2024).
Xi juga berjanji untuk menghapuskan segala bentuk perlindungan lokal, memperdalam reformasi badan usaha milik negara, dan menerapkan kebijakan untuk mendukung sektor swasta.
Lemahnya aktivitas perekonomian Tiongkok telah mendorong para pialang internasional untuk memangkas perkiraan pertumbuhan mereka pada tahun 2024 di bawah target resmi sekitar 5%.
“Kesenjangan pertumbuhan dengan target resmi bisa melebar 0,4-0,5%.
Meskipun pertumbuhan ekspor pada bulan Agustus lebih baik dari perkiraan, data resmi mengenai harga konsumen dan harga industri menunjukkan bahwa negara tersebut masih perlu melawan tekanan inflasi. Tiongkok akan merilis data produksi industri, penjualan ritel, dan pengangguran bulan Agustus pada hari Sabtu.
Pemerintah Tiongkok berada di bawah tekanan yang semakin besar untuk menerapkan banyak kebijakan di tengah krisis perumahan yang berkepanjangan, pengangguran yang terus-menerus, masalah utang, dan meningkatnya ketegangan perdagangan.
Seorang pejabat bank sentral mengatakan pekan lalu bahwa Tiongkok mempunyai ruang untuk mengurangi jumlah uang tunai yang disimpan bank sebagai cadangan.