designsuperstars.net – Elon Musk tersenyum setelah pemerintah Amerika Serikat memberlakukan pajak selangit pada mobil listrik China. Ini akan memudahkan mengendarai mobil listrik Tesla di negara Anda.
Tak hanya mobil listrik buatan China, seluruh barang buatan Negeri Tirai Bambu yang diimpor ke AS akan dijual dengan harga lebih tinggi akibat kenaikan pajak hingga 4 kali lipat.
Presiden AS Joe Biden telah berupaya mengubah kebijakan perpajakan untuk melindungi merek dalam negeri dari serangan merek Tiongkok, sebuah langkah yang menurutnya merupakan sebuah langkah.
Produk-produk Tiongkok, khususnya kendaraan, baik versi konvensional atau bertenaga baterai, diketahui umumnya dijual dengan harga lebih murah dibandingkan merek lain. Hal ini dianggap sebagai kerusakan pasar.
“Pekerja Amerika bisa bekerja keras dan bersaing dengan siapa pun selama persaingannya adil, tapi sudah terlalu lama persaingan tersebut tidak adil. “Kami tidak akan membiarkan Tiongkok membanjiri pasar kami,” kata Joe Biden pada Rabu, 15 Mei 2024, menurut Reuters.
Dalam sambutannya, Joe Biden menjelaskan bea masuk mobil listrik China meningkat dari sebelumnya 25 persen menjadi 100 persen. Dengan demikian tentunya akan ada penyesuaian harga jual di pasaran.
Setelah itu, tarif pajak kendaraan listrik baterai dinaikkan dari 7,5 persen menjadi 25 persen. Komponen lainnya seperti pajak mineral nol hingga 25 persen, panel surya 25 persen hingga 50 persen.
Tarif semikonduktor kemudian akan naik dari 25 persen menjadi 50 persen, sedangkan tarif baja dan aluminium akan naik menjadi 25 persen dari nol persen menjadi 7,5 persen.
Dalam hal ini, meski mobil listrik asal China diproduksi atau dirakit di Negeri Paman Sam, belum tentu harga jualnya akan murah karena pajak suku cadangnya juga akan meningkat.
Sebagai penguasa mobil listrik asal China, dan juga pesaing berat Tesla di dunia, tak heran jika BYD enggan masuk ke negara tersebut. Padahal BYD saat ini memiliki pabrik di Meksiko.
Stella Li, wakil presiden eksekutif BYD Amerika, mengatakan ketidaksetujuan politik terhadap perusahaan Tiongkok adalah salah satu alasan mereka tidak melakukan ekspansi di AS.
“Kami tidak memiliki rencana untuk memasuki Amerika, yang merupakan pasar yang menarik namun sangat sulit,” kata Stella Lee dari Carscoops baru-baru ini.
Selain itu, menurut laporan Autoblog, terdapat beberapa mobil listrik asal China yang berstatus CBU (completely built-in), yakni Buick, Lincoln, Lotus, Poltestar, dan Volvo yang beberapa modelnya dijual di AS.
Namun, anak perusahaan Geely, Polestar dan Lotus adalah satu-satunya merek yang membawa mobil listrik ke AS, menurut sumber yang sama. Mahasiswa Pasundan Kecam Kekejaman Uyghur Terhadap Etnis Muslim, Tuntut Pemerintah Koordinator Himpunan Mahasiswa Pasundan Sara Indira Fawzia kaget dengan krisis kemanusiaan yang menimpa masyarakat Uyghur di wilayah Xinjiang. designsuperstars.net.co.id 31 Agustus 2024