Jakarta – Presiden PSSI Jenderal Erick Thohir menyampaikan pesan bahwa dikotomi antara pemain naturalisasi dan pemain lokal harus dihancurkan. Karena sepak bola seharusnya mempersatukan bangsa, sedangkan naturalisasi dan perdebatan lokal hanya menimbulkan perpecahan.
Perdebatan sering muncul antara aktor naturalisasi dan aktor lokal. Hal itu mulai diungkapkan oleh para pelaku sepak bola, pengamat, bahkan di tingkat komunitas melalui media sosial.
Hal itu diungkapkan Erick saat ditanya kemungkinan Timnas Wanita Indonesia diisi pemain naturalisasi, seperti yang terjadi di Timnas Indonesia. Menurutnya, hal tersebut merupakan hal yang wajar, namun PSSI punya pertimbangan tersendiri.
Sejak memimpin PSSI, Erick mengaku sudah menyempurnakan program naturalisasinya. Pihaknya ingin kebijakan naturalisasi dipusatkan di PSSI dan prioritas utamanya adalah mereka yang berdarah Indonesia.
“Kami di PSSI sepakat naturalisasi harus membawa perbaikan. Hari ini PSSI sudah menyempurnakan program naturalisasi dan semua harus ada di tangan PSSI. Kami utamakan timnas dan pemainnya yang berdarah Indonesia,” kata Erick.
Bagi pemain Indonesia di luar negeri, PSSI terbuka, menurut Erick. Namun Anda tentu tidak ingin hal itu menjadi fokus utama dan berujung pada pertengkaran di kemudian hari. Yang terpenting baginya adalah sang pemain ingin memimpin timnas menuju kesuksesan.
“Pemain diaspora kita juga terbuka tapi tidak mau terjebak dikotomi nasional dan diaspora. Ini harus dihancurkan karena kita ingin membangun tim dengan siapapun yang mau membawa tim kita juara,” ujarnya. . katanya
“Dikotomi ini harus kita hilangkan, karena sepak bola itu soal persatuan. Kita terbuka, tapi tetap harus mendorong akar rumput,” tambah Erick. PSS Sleman mendapat pengurangan poin di Ligue 1 2024-2025, diduga karena kasus suap. PSS Sleman tiba-tiba mendapat pengurangan poin di Liga 1 2024-2025. Simak klasemen di situs resmi Liga Indonesia Baru (LIB) per Senin 12 Agustus 2024. designsuperstars.net.co.id 12 Agustus 2024