Evermos Jawab Tantangan Sosial Ekonomi di Asia Tenggara pada Nikkei Forum 29th

Read Time:3 Minute, 10 Second

designsuperstars.net, Jakarta Evermos, platform perdagangan terhubung yang menyediakan jaringan distribusi dan layanan perdagangan terintegrasi, The 29th Nikkei Forum: The Future of Asia, “Social Issues Facing Asia, a Future Changed by Startups”, yang merupakan solusi teknologi untuk tantangan yang dibahas dalam bidang sosio-ekonomi di Asia Tenggara

Pembicara dalam forum tersebut antara lain beberapa menteri dan pemimpin dunia, antara lain; Airlanga Hurtanto (Menteri Koordinator Perekonomian Republik Indonesia), Fumio Kishida (Perdana Menteri Jepang), Anwar Ibrahim (Perdana Menteri Malaysia), dan Kao Kim Hearn (Sekretaris Jenderal ASEAN).

Pada kesempatan tersebut, Evermos juga merilis “Sustainability Report 2023: Prosperity Beyond Borders” yang merupakan komitmen perusahaan dalam memberikan laporan mengenai kegiatan usaha dan kemajuan perusahaan dalam mengatasi permasalahan keberlanjutan.

Salah satunya mendokumentasikan bagaimana Evermos melalui model bisnisnya mengambil langkah-langkah untuk mendukung kemandirian ekonomi bagi perempuan, terutama mereka yang tinggal di daerah dengan peluang kerja paling sedikit, dengan memberikan kesempatan kerja, mendorong mereka menjadi pemilik usaha dan memberikan akses gratis untuk berwirausaha. . . Pelatihan.

“Ada 63 juta UKM di Indonesia. Namun hanya 1% yang mampu berkembang dari sebelumnya pengusaha mikro menjadi pengusaha kecil dan menengah,” jelas Iqbal Muslimin, co-founder dan head of Sustainability Evermos. Perwakilan perusahaan yang terlibat akan berbicara di atas panggung.

“Kendala utama perkembangan mereka adalah akses distribusi, mengingat luasnya wilayah Indonesia yang merupakan negara kepulauan. Jadi untuk memperluas pasar, produk mereka bisa didapat dimana-mana, biayanya tidak murah. Sementara hanya 1 dari 3 Masyarakat Indonesia menggunakan platform tersebut secara online. Melalui peran reseller, mereka mencoba memberikan solusi dengan menghadirkan alternatif saluran distribusi offline.

 

Sebagai platform perdagangan terhubung yang mendukung UMKM untuk memulai dan mengembangkan bisnis mereka, Evermos menyediakan integrasi layanan penjualan online dan offline, memungkinkan pemilik merek untuk mendistribusikan produk mereka secara omnichannel agar konsumen dapat membeli di mana saja.

Melalui teknologi, Evermos memberdayakan banyak perempuan, ibu rumah tangga, dan mereka yang tinggal di daerah yang minim lapangan kerja, memberikan akses peluang bisnis sebagai reseller produk UMKM pilihan yang bergabung di Evermos.

Jaringan reseller yang luas di kota-kota Tier 2 dan 3 di Indonesia memungkinkan UKM tersebut mendistribusikan produknya secara luas di berbagai wilayah Indonesia, termasuk daerah terpencil. Melalui model bisnis ini, Evermos menunjukkan manfaat nyata teknologi bagi kesejahteraan dan pemberdayaan.

“Saat ini lebih dari 900.000 reseller bergabung dan 65.000 produk dari UKM lokal tersedia di platform Evermos. Teknologi ini memungkinkan kami menjangkau basis pengguna yang lebih luas dan efisien, memberikan layanan yang dipersonalisasi dan mempercepat proses operasional,” jelas Iqbal.

“Meskipun ada banyak platform e-commerce dengan layanan serupa di wilayah Asia, inti dari Evermos adalah kami menyediakan lapangan kerja bagi banyak keluarga pedesaan dan orang-orang yang tidak memiliki kesempatan untuk mengembangkan keterampilan bisnis mereka.”

 

Sesi forum ini mengeksplorasi lonjakan startup bisnis sosial di Asia Tenggara, khususnya Indonesia. Evermos menunjukkan bahwa tren ini berakar pada dua karakteristik mendasar wilayah ini: semangat kewirausahaan untuk meningkatkan perekonomian, serta budaya yang berorientasi pada masyarakat.

Di Indonesia sendiri, satu dari lima orang adalah seorang wirausaha. Selain untuk memenuhi kebutuhan hidup, seringkali dilatarbelakangi oleh keinginan untuk menjadi bagian dari banyak kelompok sosial. Contohnya termasuk pedagang kaki lima, pedagang internet, dan komunitas berorientasi ekspor.

“Budaya lokal berbasis komunitas untuk menjadi bagian dari komunitas yang saling mendukung sangat penting bagi keberhasilan pengusaha mikro. Dalam konteks ini, transaksi bisnis bukan sekadar bisnis, tetapi menumbuhkan hubungan emosional yang bermakna di masyarakat,” jelas Iqbal. Lanjutan.

“Hal ini kurang lebih menjelaskan motivasi mereka yang bergabung dengan Evermos sebagai reseller. Tidak hanya untuk mencari penghasilan tambahan, tetapi juga sebagai sarana sosialisasi dan aktualisasi diri untuk eksis di komunitasnya.”

Sejalan dengan visi Jepang untuk bersama-sama menciptakan masa depan yang berkelanjutan, komitmen Evermos terhadap keberlanjutan dan dampak sosial sejalan dengan tujuan Program Kemitraan OECD-ASEAN Jepang (JOAPP). Program ini berfokus pada investasi swasta, konektivitas, keberlanjutan, dan inovasi digital.

Evermos berbagi tujuan visi ini dengan Jepang, menantikan upaya kolaboratif untuk mencapai masa depan yang berkelanjutan dan inklusif.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post HEADLINE: Muncul Wacana Pembentukan Dewan Media Sosial, Seberapa Butuh?
Next post 6 Pemain Termahal Timnas Indonesia U-23 di Piala Asia U-23 2024