designsuperstars.net, Jakarta Ferry Maryadi mengenang sosok mendiang ayah Desvita Maharani yang diyakini tak pernah ingin menimbulkan masalah bagi orang lain. Baginya, ayah Desvita Maharani adalah rekan dan teladannya dalam beribadah.
Ferry Maryadi pun menangis saat mengungkap momen terakhir pertemuannya dengan almarhum di rumah sakit. Pada saat yang sama, almarhum menjabat tangan Ferry dan mengucapkan terima kasih tanpa memberitahukan maksud perkataannya.
“Ayah saya tidak pernah menyulitkan saya. Terakhir ketemu di rumah sakit, Atok menabrak saya, aneh,” kata Ferry Maryadi di TPU Menteng Pulo, Jakarta Selatan, Sabtu (18/5/2024).
“Dia bilang terima kasih kepada saya: ‘Terima kasih untuk apa?’ “Ya, dia hanya mengucapkan terima kasih dan meminta maaf,” kenang Ferry Maryadi sambil menangis.
Desvita melanjutkan: Almarhum ayahnya adalah sosok laki-laki yang jarang mengeluh. Meskipun dia memahami bahwa almarhum menjadi banyak bicara seiring bertambahnya usia.
“Dia tidak banyak mengeluh, kalau rewel atau gelisah itu normal, itu normal bagi orang tua. Saya juga menyadari bahwa seiring bertambahnya usia, seseorang menjadi seperti anak kecil lagi,” kata Desvita.
Namun yang disesalkan Desvita adalah sikap keras kepala sang ayah yang selalu menolak membawanya ke rumah sakit. Padahal, almarhum sadar betul kondisinya kurang baik.
“Dia adalah orang yang keras kepala. Dia bahkan tidak mau ke dokter, padahal dia tahu dia sakit dan badannya sudah menguning. Dia hanya tidak mau dibawa ke rumah sakit. Bukan soal mengeluh,” jelas Deswita.
Saat akhirnya siap dirawat di rumah sakit, tim medis mendiagnosis almarhum mengalami sakit parah dilihat dari kondisi tubuhnya. Desvita tak henti-hentinya memikirkan mendiang yang memutuskan untuk menahan rasa sakit.
“Saat dibawa ke IGD RS, dokter bilang badannya sudah kuning dan badannya pasti sakit parah. Bagaimana bisa bertahan kalau sakit parah?,” kata Desvita Maharani.