Fisioterapi Indonesia Harus Beradaptasi dengan Tantangan Kesehatan Global

0 0
Read Time:2 Minute, 49 Second

designsuperstars.net, DENPASAR – Fisioterapi merupakan profesi kesehatan yang berperan penting dalam menjaga dan memulihkan kemampuan gerak manusia. Ketika tantangan kesehatan global menjadi lebih kompleks, fisioterapi terus berkembang dan berubah.

Di Indonesia, peran ini sudah menjadi bagian dari pelayanan kesehatan dasar,

Mereka berperan aktif di Puskesmas dan berkontribusi terhadap pelestarian kesehatan

Kepada publik. Dengan berkembangnya teknologi kedokteran dan kerjasama internasional,

Fisioterapi Indonesia kini berpeluang untuk terus maju dan diakui di kancah dunia.

Presiden Fisioterapi Dunia, Michel Landry, mengharapkan adanya kebutuhan akan fisioterapis

Mencapai 2,2 juta per tahun. Hal ini juga mengungkapkan bahwa sekitar 10 juta sesi fisioterapi diselesaikan setiap tahun. Mereka harus melanjutkan pendidikannya

Spesialisasi.

“Untuk mengembangkan fisioterapi harus dimulai dari pengembangan pendidikan”,

Kata Landry.

Kongres Asia West Pacific (AWP) 2024 di Denpasar, Bali mendapatkan momentumnya

Penting bagi fisioterapi Indonesia. Acara ini bertujuan untuk mempererat kerjasama dan

Peningkatan kemampuan dalam mengatasi tantangan kesehatan global.

Ketua Umum PP IFI Parmono Dwi Putro membenarkan konferensi ini

Demonstrasi yang solid tentang peran fisioterapi Indonesia dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.

Ia juga menegaskan bahwa fisioterapi di Indonesia merupakan bagian dari profesi

Kesehatan global terus berkembang seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Parmono juga menegaskan konferensi ini sangat relevan untuk memperkenalkan fisioterapi Indonesia di mata dunia. “Ini fisioterapi Indonesia

Bidang internasional, kami adalah satu-satunya pekerja kesehatan, pekerja dengan

“Semua tenaga kesehatan di dunia, sudah waktunya untuk bekerja sama,” kata Parmono Dwi Putro

Bukti

Ia mengatakan para ahli fisioterapi di Indonesia harus terus memperjuangkannya

Kualitas dan potensi mereka untuk kemajuan lebih lanjut di kancah internasional.

Menurutnya, fisioterapi Indonesia mempunyai peluang yang besar, apalagi karena

Peran ini sudah menjadi bagian dari pelayanan kesehatan primer di Indonesia

Puskesmas yang sejalan dengan program promosi dan pencegahan Kementerian

Kesehatan RI.

Pada Kongres AWP dan Pertemuan Ilmiah Fisioterapi Tahunan (TITAFI) Tahun 2024

2024, Parmono Dwi Putro menekankan pentingnya akses langsung dan peran ganda

Jumlah fisioterapis dalam sistem kesehatan Indonesia. Ratusan orang menghadiri acara ini

Delegasi dari berbagai negara Asia, menghadirkan pameran produk dan peralatan

Fisioterapi yang berhubungan dengan kesehatan.

Parmono optimis kerja sama dengan Asia West Pacific (AWP) akan berhasil

Kemajuan lebih lanjut dalam fisioterapi di Indonesia. “Bersyukur. Fisioterapi sudah termasuk dalam konsultasi awal. Saat ini, fisioterapi diyakini bisa menjadi pengobatan pertama

Tahu di Puskesmas,” ujarnya.

Kongres AWP 2024 akan menampilkan beberapa sesi penting, termasuk sesi internasional

Workshop dengan pakar fisioterapi dunia. Ph.D. Joshua Farragher

(Australia) sedang mempertimbangkan pengobatan nyeri punggung bawah, sementara Dr. Janelle Lee

(Singapura) menyelidiki fisioterapi pediatrik di masyarakat.

Prof. Marco Pang (Hong Kong) menjelaskan tentang evaluasi fungsi ganda

Pasien stroke, dll. Shirley Ngal (Hong Kong) menjelaskan prinsip dan penerapannya

Tes stres kardiopulmoner. Prof. Alice dan Abraham Jones (Australia) berbicara

Standar evaluasi untuk praktik klinis fisioterapi.

Selain itu, konferensi tersebut juga mencakup Simposium Terfokus yang mengangkat topik-topik penting seperti

Pelatihan tugas ganda oleh Mohammad Jobair Khan (Hong Kong), sebuah inovasi rehabilitasi

Didigitalkan oleh dr. Eva Artholahti dkk. Minna Eriksen (Finlandia), selain perannya

Terapis okupasi dr. Nathan Hutting (Belanda).

Mengangkat tema “Kolaborasi dan transformasi menuju berkelanjutan

Praktek Fisioterapi”, konferensi ini merupakan acara penting bagi para pendidik, peneliti,

Dan dokter untuk berbagi informasi dan memperkuat hubungan profesional

Antara negara-negara di kawasan Asia-Pasifik. Parmono berharap kerjasama ini bisa sukses

Meningkatkan kapasitas fisioterapis Indonesia secara global.

Selain itu, Muhammad Irfan, Sekretaris Jenderal IFI, mengatakan pameran sudah masuk

Konferensi ini menampilkan teknologi fisioterapi canggih. Teknologi ini diharapkan dapat terwujud

Diterapkan di Indonesia. Salah satu contohnya adalah peralatan robotik.

Perangkat ini memungkinkan pasien pulih lebih cepat.

“Dengan menggunakan teknologi yang lebih maju, waktu pemulihan pasien dapat diperpanjang

Lebih cepat dibandingkan metode konvensional. Hal ini sungguh bermanfaat,

Terutama dalam konteks efektivitas biaya dan peningkatan hasil rehabilitasi,” katanya

Irfan.

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D slot 1000 jepang slot lapaktoto