Fitur AI Diprediksi Makin Ramai untuk HP di 2024

Read Time:2 Minute, 20 Second

JAKARTA – Ponsel atau ponsel sudah menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia modern. Kebanyakan orang memeriksa ponsel mereka puluhan atau bahkan ratusan kali sehari. Ponsel cerdas kami berisi banyak data pribadi dan menyediakan akses ke layanan penting seperti email, perbankan, dan lainnya. Tidak mengherankan jika perusahaan teknologi berinvestasi besar-besaran dalam meningkatkan pengalaman seluler melalui teknologi canggih seperti kecerdasan buatan (AI). Pada Kamis, 14 Desember 2023, kecerdasan buatan akan menjadikan ponsel kita lebih cerdas, responsif, dan “mirip manusia,” lapor Sollab designsuperstars.net Tekno. Asisten virtual, tampilan adaptif, rekomendasi yang dipersonalisasi, dan fitur bertenaga AI lainnya membuat hidup kita lebih sederhana dan lebih baik. Dapat berkomunikasi dengan perangkat. Meskipun hal ini jelas mempunyai manfaat, beberapa ahli memperingatkan bahwa hal ini dapat memengaruhi privasi, kemandirian, dan kesejahteraan kita. Ponsel pintar menyediakan platform ringkas dan kaya sensor untuk menghadirkan kemampuan AI langsung ke tangan pengguna. Apple meluncurkan Siri sebagai asisten virtual seluler. Diluncurkan pada tahun 2011, Google Assistant, Amazon Alexa, Samsung Bixby dan lainnya mengikuti jejaknya. Sejak itu, kecerdasan buatan telah melampaui interaksi suara. Apa pendapat para ahli tentang kecerdasan buatan seluler? Menurut Bernard Marr, pakar kecerdasan buatan yang diakui secara internasional, “Masa depan ponsel pintar bergantung pada AI. AI akan membuat ponsel kita menjadi lebih personal dan berguna. “Untuk membantu memecahkan masalah besar pada ponsel cerdas, seperti masa pakai baterai.” Marr memperkirakan bahwa kecerdasan buatan akan memungkinkan ponsel cerdas memberikan informasi yang benar secara alami pada waktu yang tepat. Ia juga percaya bahwa augmented reality dan kecerdasan buatan akan bergabung dan mengarah pada “gelombang aplikasi baru.” Namun, Marr memperingatkan bahwa perusahaan harus bertanggung jawab atas data yang mereka kumpulkan dan transparan mengenai cara mereka menggunakannya. Penulis teknologi Khari Johnson menegaskan kembali perlunya sistem AI seluler yang dapat dipercaya masyarakat. Ia menjelaskan, “Tidak cukup hanya mengembangkan AI yang berkinerja baik. Berdasarkan metrik…AI harus melakukan tugas dengan baik dengan tetap menjaga kualitas transparansi, keadilan, dan akuntabilitas.” ” Mempertahankan kepercayaan publik mengharuskan perusahaan mengatasi prasangka dan masalah keamanan. Peneliti AI terkemuka Barbara Grosz menekankan bahwa AI seluler harus dirancang dengan cara yang menghormati nilai-nilai dan preferensi kemanusiaan. “Pertanyaannya bukan apakah sistem AI harus dirancang secara etis, namun bagaimana sistem AI dapat dirancang secara etis,” ujarnya. Membangun perilaku etis dalam hal ini merupakan bagian integral dari proses pembelajaran mesin, bukan hanya sekedar renungan. Profesor Wharton, Karthik Hussinger, percaya bahwa perpindahan pekerjaan akibat kecerdasan buatan belum menjadi masalah besar, namun program pelatihan ulang untuk mempersiapkan tenaga kerja menghadapi masa depan perlu dimulai sekarang. “Pengeluaran selalu paling tinggi selama masa transisi. Penting untuk secara proaktif mempersiapkannya,” jelasnya. Hosanagar juga mengatakan regulasi AI akan menjadi sangat penting di masa depan. Tindakan tersebut menyebabkan PHK ratusan karyawan Apple. Apple mengalami PHK besar-besaran pertamanya sejak pandemi setelah menutup program kendaraannya, Project Titan. Berdasarkan dokumen yang diajukan ke Negara Bagian California pada 6 April 2024, designsuperstars.net.co.id

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Jonatan Christie Pastikan Tiket ke Olimpiade 2024
Next post PPFI dan PTOI Bikin Sains Olahraga Indonesia Raya