Game Survival-Crafting Nightingale Telah Hadir di Steam dan Epic Game Store Hari Ini

Read Time:3 Minute, 2 Second

designsuperstars.net, Jakarta – Nightingale, PVE (Player Versus Enemy), game surdesignsuperstars.netl yang ditunggu-tunggu, telah hadir di Early Access.

Ya, Nightingale tersedia mulai hari ini di Steam dan Epic Games Store dengan harga Rp 245.999.

Nightingale adalah game bertahan hidup yang dibuat oleh Inflection Games yang menantang pemainnya untuk menemukan, menjelajah, dan bertahan hidup di dunia misterius bernama Fewilds.

Nightingale menawarkan permainan tunggal dan multipemain. Pemain juga dapat bekerja sama dengan maksimal lima teman untuk membantu satu sama lain bertahan di dunia Faerie yang menantang.

“Kami sangat antusias untuk memperkenalkan Nightingale, sebuah game surdesignsuperstars.netl PVE revolusioner yang dirancang untuk melibatkan pemain dengan pendekatan unik,” kata Arin Flynn, CEO Inflection Games, dalam keterangan resmi, Rabu (21/02/2024).

Pengembang mengklaim bahwa saat ini mereka berkomitmen untuk melakukan perbaikan terus-menerus dan berjanji untuk meningkatkan gameplay melalui pembaruan layanan langsung.

“Sebagai studio yang berfokus pada komunitas, kami menghargai masukan pemain dan bersemangat untuk berkontribusi secara antusias untuk menciptakan komunitas yang menyenangkan dan penuh warna,” ujarnya.

Info, Inflection Games merupakan studio game asal Kanada yang didirikan pada tahun 2018 oleh beberapa veteran industri game.

Sebelum Nightingale, developer ini juga menggarap game AAA seperti Far Cry, Wipeout, Dragon Age, dan Mass Effect.

Nightingale sekarang tersedia untuk dibeli di Steam dan Epic Games Store.

Di sisi lain, pembuat video game Activision Blizzard harus menghadapi kemarahan para gamer Call of Duty. Activision Blizzard pun digugat karena game andalannya dianggap bersaing terbatas dengan Call of Duty.

Gamer profesional Hector Rodriguez dan Seth Abner mengklaim dalam gugatan mereka bahwa Activision Blizzard terlibat dalam persaingan tidak sehat. Gugatan tersebut diajukan ke pengadilan federal Los Angeles Kamis lalu.

Diduga Activision secara ilegal memonopoli keuntungan dari liga dan turnamen Call of Duty.

Sekadar informasi, Call of Duty merupakan game first-person shooter yang pertama kali dirilis pada tahun 2003.

Menurut gugatan tersebut, game Call of Duty adalah salah satu game terlaris di industri dan membantu Activision menghasilkan pendapatan tahunan miliaran dolar.

Sementara itu, Activision membantahnya dalam pernyataannya pada Senin (19/2/2024) mengutip Reuters. “Kami dengan keras membantah klaim penggugat atas ‘puluhan juta dolar’ yang tidak memiliki dasar fakta atau hukum,” kata Activision.

Perlu diketahui bahwa Microsoft membeli Activision tahun lalu seharga US$69 miliar. Sebelumnya pada tahun 2016, Activision membayar US$46 juta untuk mengakuisisi turnamen Major League Gaming. Dimana dalam gugatannya disebutkan bahwa Major League Gaming merupakan penyelenggara kompetisi bergengsi Call of Duty.

“Liga dan turnamen Call of Duty adalah produk yang sangat kompetitif, dan baru pada tahun 2019 Activision mulai meluncurkan liganya sendiri dan menghilangkan persaingan,” kata penggugat dalam gugatannya.

Activision kemudian memberlakukan ketentuan kontrak untuk tim dan pemain. “Tim yang tidak setuju dengan aturan Activision akan dikeluarkan sepenuhnya dari pasar Call of Duty profesional,” demikian isi gugatan tersebut.

Usai persidangan, perusahaan Rodriguez, HCZ LLC, juga menjadi penggugat. Tahun lalu, Activision menyelesaikan gugatan Departemen Kehakiman AS yang menuduh perusahaan tersebut membayar rendah pemain di liga esports profesional.

Sebelumnya, berbagai game eksklusif konsol Xbox muncul di Nintendo Switch setelah Microsoft mengakuisisi Activision. Ini terjadi setelah Presiden Microsoft Brad Smith menandatangani kontrak 10 tahun dengan Microsoft.

Call of Duty penembak orang pertama yang populer adalah salah satu game eksklusif Xbox yang tersedia di Nintendo Switch.

Game eksklusif ini akan tersedia di Nintendo Switch setelah Microsoft mengakuisisi perusahaan pengembang game Activision Blizzard.

Berjanji untuk menghadirkan pengalaman bermain game ke sistem Nintendo pada bulan Desember 2022 setelah selesainya akuisisi Activision Blizzard, Microsoft dan Nintendo telah menandatangani perjanjian resmi untuk mulai menghadirkan game Activision ke konsol Switch.

Smith menjelaskan keputusannya di Twitter. Dia mengatakan langkah ini adalah bagian dari upaya mereka untuk menghadirkan game Xbox dan judul Activision seperti Call of Duty kepada lebih banyak orang di lebih banyak platform.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Mengenal Kista Ovarium seperti Dialami Kiky Saputri, Cara Mendeteksi dan Penanganan
Next post Kabar Terbaru Kate Middleton, Hampir Pulih tapi Tak Ingin Terburu-buru Kembali Bertugas