Gawat, Kenaikan Harga Pupuk Rp 1.000 Dapat Ganggu Produksi Padi

0 0
Read Time:2 Minute, 59 Second

designsuperstars.net, Jakarta – Direktur Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi menunjukkan dampak peningkatan harga pupuk pada gangguan produk pertanian di Indonesia. Oleh karena itu, langkah -langkah untuk meningkatkan kuota subsidi dan tujuannya dianggap sebagai cara yang benar.

Dia mengatakan bahwa pupuk berkontribusi 62 % untuk produktivitas pertanian. Rahmad juga mencatat bahwa kenaikan harga pupuk akan mengurangi kapasitas penyerapannya di lapangan.

Misalnya, ketika harga pupuk naik Rp 1.000, yang akan jatuh pada konsumsi urea dan MPK. Ini adalah tanda pengurangan produktivitas petani.

“Is é an leaisteachas praghais gach ceann (praghsanna leasacháin mhéadaithe) Laghdóidh RP 1,000 tomhaltas 14 % agus 14 % MPK,” a dúirt Rahmad i bplé ar leasacháin fóirdheonaithe ag Óstán Langham, Iacárta, Dé Céadaoin (17/5/2024).

Dia mengatakan bahwa pengurangan produksi petani, khususnya beras, menunjukkan beberapa angka. Diamati, produksi beras bisa jatuh setengah ton per hektar.

“Apa dampak dari pengurangan konsumsi urea dan MPK?

Dia mengatakan bahwa kontribusi pupuk dicatat dengan produktivitas sebesar 62 %. Ketika terlihat dari biaya penanaman, pupuk mencatat bagian 23 %. Ada pupuk bersubsidi, membantu petani untuk meningkatkan dan meningkatkan produktivitas.

“Pupuk menambah 62 % produktivitas tanaman dan, bila terlihat dari biaya subsidi, pupuknya 23 % dan pupuk bersubsidi mengurangi biaya produksi 9 %,” katanya. Berani hingga berat

Kembali ke peningkatan peningkatan sebelumnya, Rahmad mengindikasikan bahwa tidak akan ada pupuk bersubsidi. Produktivitas terutama untuk mendukung ketahanan pangan Indonesia.

“Jadi, jika harga pupuk adalah dasar dan sebagai dasar untuk Rp 1.000, pikirkan bahwa jika tidak ada pupuk bersubsidi, harga pupuk meningkat 3 kali jumlah Indonesia?”

“Menurut pendapat kami, sangat penting antara hubungan antara korelasi perusahaan antara pupuk dan produktivitas pertanian,” kata Rahmad Pribadi.

 

Sebelumnya, Indonesian Pupuk Group kembali menunjukkan komitmennya untuk mendukung ketahanan pangan nasional, memulai operasi gudang 20.000 ton di daerah PT Petrokimia Gresik. Gudang ini adalah bukti yang jelas dari tahap strategis pupuk kelompok Indonesia untuk mengoptimalkan rantai pasokan pupuk.

Rahmad Prabadi, Direktur Pupuk Indonesia (Persero), menjelaskan bahwa pembangunan massa -perangkat adalah langkah maju bagi pupuk Indonesia dan gresik petrokimia.

Gudang ini akan meningkatkan kapasitas penyimpanan produk pupuk dan pada saat yang sama biaya operasi yang efisien.

“Instalasi gudang ini sangat penting untuk mengelola rantai pasokan pupuk Indonesia.

Kehadiran gudang urea meningkatkan kapasitas penyimpanan pupuk Indonesia, saat ini 2,84 juta ton. Gudang ini memperkuat pemasangan rantai pasokan pupuk Indonesia, merekam 129 kapal, 1.160 rute distribusi lahan dan 3 rute kereta api.

Gudang massa urea ini adalah langkah strategis bagi Gresik Petrokimia untuk mencapai pendapatnya tentang menjadi pemain dominan pada skala global di bidang solusi gugatan dan solusi kimia terintegrasi. Diharapkan bahwa gudang ini dapat memberikan kontribusi terbaik untuk industri pupuk dan kimia, tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga di seluruh dunia.

 

Selain membangun gudang massa urea, Gresik Petrochemical juga telah mengambil langkah -langkah strategis lainnya untuk mendukung ketahanan pangan nasional, seperti persiapan pabrik pabrik Phonska v dan pabrik soda.

Pabrik Phonska V adalah pabrik pupuk NPK (nitrogen, fosfor dan kalium). Pabrik ini berhasil menghemat lebih dari 50 miliar rp dari proyek RP 507 miliar.

Meskipun pabrik soda abu -abu adalah pabrik yang memproduksi abu soda, berbagai bahan produk seperti sabun, deterjen, kertas, tekstil, keramik, gelas dan gelas.

Saat ini, persyaratan abu soda di Indonesia masih 100% dikombinasikan dari impor. Pupuk Indonesia bermaksud untuk membangun pabrik soda abu di Kaltim Pupuk, serta gresik petrokimia.

Diharapkan bahwa kapasitas Gresik petrokimia dalam produksi abu hijau dan abu soda akan meningkatkan tingkat komponen rumah untuk industri nasional. Ini sesuai dengan arah Presiden Republik Indonesia.

Rahmad Pribadi membuat kapasitas 20.000 ton gudang urea sebagai direktur Pupuk Indonesia, serta CEO Petrokimia Gresik, DWI Satriyo Annurgo. Peresmian ini adalah serangkaian kegiatan “Peringatan ke -52 Petrochemical Gresik” di Gresik, Jawa Timur.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D jepang slot