designsuperstars.net, Jakarta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan adanya update gempa tektonik berkekuatan 6,2 skala richter di perairan selatan Pulau Jawa Barat yang disebabkan oleh deformasi batuan dalam. Gempa bumi ini disebabkan oleh adanya deformasi batuan pada lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah lempeng Eurasia selatan Jawa Barat atau populer dengan sebutan gempa intralempeng, kata Daryono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG. Antara, Minggu (28/04/2024).
Pada tanggal 27 April 2024 pukul 23:29 WIB terjadi gempa tektonik di kawasan Samudera Hindia selatan Jawa Barat.
Episentrum gempa pada kedalaman 70 kilometer terletak pada koordinat 8,39 derajat Lintang Selatan dan 107,11 derajat Bujur Timur, atau lepas pantai 156 kilometer barat daya Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi mempunyai mekanisme gerak ke atas atau sesar naik. Gempa tektonik kuat dirasakan di Tangerang, Jakarta, Bandung Malang dan Sleman.
Hasil pemodelan menunjukkan gempa tersebut tidak memiliki risiko tsunami, kata Daryono.
Berdasarkan hasil pantauan BMKG, aktivitas pascagempa baru tercatat hingga pukul 23.55. Hindari bangunan yang rawan gempa
Warga juga diimbau menghindari bangunan yang retak atau hancur akibat gempa.
“Periksa dan pastikan bangunan yang Anda tempati cukup tahan gempa atau tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang dapat mengancam kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke rumah,” pungkas Daryono.