designsuperstars.net, Jakarta – Gondongan alias gondongan dan penyakit virus lainnya bisa menyebabkan komplikasi sindrom Guillain-Barré (GBS) di kemudian hari.
GBS adalah bagaimana sistem kekebalan tubuh menyerang saraf. Hal ini dapat menyebabkan kelemahan, kelelahan atau kelumpuhan.
“Lambung, infeksi virus apa pun berpotensi menimbulkan komplikasi GBS di kemudian hari. Irene Ratridewi, Kepala Bagian Penyakit Menular SMF FF Universitas Brawijaya Malang, mengatakan: “Jadi penyakitnya sendiri sudah sembuh tapi terjadi GBS. nanti.” IDAI ), Selasa (12-11-2024).
Sindrom Guillain-Barré mungkin lebih umum terjadi pada beberapa penderita diabetes tipe 2. Terutama masalah genetik pada sistem saraf tepi (saraf tepi).
“Risiko infeksi virus bisa menyebabkan sistem imun berubah atau menjadi tidak normal. Hal itu dijelaskannya saat menjawab pertanyaan kesehatan dari designsuperstars.net di Singapura), bahkan virus flu pun bisa meningkatkan risiko GBS.”
“Jadi antibodi yang dihasilkan harusnya antibodi terhadap virus, tapi antibodi lain yang dihasilkan antibodi tersebut bisa menyebabkan kerusakan atau kelainan pada sistem saraf. Setelah infeksi selesai, GBS bisa muncul setelah satu atau dua minggu,” imbuhnya. .
Dokter spesialis anak menambahkan, komplikasi GBS juga dapat menyebabkan cacat permanen atau gangguan fisik.
“Kalau cacat tetap atau cacat fisik, itu tergantung beratnya GBS. Katanya GBS itu self-limiting, artinya bisa sembuh sendiri. Tapi bagaimanapun juga, ada kasus yang sangat ringan dan ada yang permanen.”
Kasus GBS ringan akibat infeksi biasanya ditandai dengan ketidakmampuan berjalan selama tiga hingga empat hari dan kemudian kembali normal.
“Ada yang kuat dan sembuh, tapi sebagian kecil akan mengalami cacat atau penyakit permanen akibat GBS. Kita tidak pernah tahu angka pastinya,” jelas Irene.
Lantas, bagaimana cara mengurangi risiko cacat permanen atau cacat fisik pada anak?
“Risiko cacat permanen dapat dicegah dengan mengurangi risiko tertular berbagai virus. “Kalau diimunisasi, tidak ada efek samping dan justru lebih baik melakukan vaksinasi.”
Selain itu, dalam kasus GBS, menurut Mayoclinic, kelemahan dan mati rasa pada tangan dan kaki adalah gejala awal penyakit tersebut.
Sensasi ini bisa menyebar dengan cepat dan menyebabkan kelumpuhan. Dalam bentuk yang paling parah, sindrom Guillain-Barre merupakan keadaan darurat medis. Kebanyakan orang dengan kondisi ini perlu dirawat di rumah sakit.
Sindrom Guillain-Barre jarang terjadi dan penyebab pastinya tidak diketahui. Namun dua pertiga orang mengalami gejala infeksi enam minggu sebelum gejala Guillain-Barre muncul.
Penyakit dapat mencakup infeksi saluran pernapasan atau pencernaan, termasuk COVID-19. Guillain-Barre juga bisa disebabkan oleh virus Zika.
Tidak ada obat yang diketahui untuk sindrom Guillain-Barre. Beberapa pilihan pengobatan dapat mengurangi gejala dan membantu mempercepat pemulihan. Kebanyakan orang sembuh total dari sindrom Guillain-Barre, namun beberapa kasus bisa berakibat fatal.
Meski pemulihan bisa memakan waktu hingga beberapa tahun, kebanyakan orang bisa berjalan kembali enam bulan setelah gejala pertama kali muncul. Beberapa orang mungkin mengalami efek samping jangka panjang, seperti kelemahan, kelelahan, atau kelelahan.