NEVADA – Legenda kuno berabad-abad terkubur di bawah tumpukan tanaman kelelawar di Gua Lovelock Nevada.
Hampir seabad yang lalu, ketika dua penambang mulai menggali guano, mereka secara tidak sengaja menemukan cerita penduduk asli Amerika tentang raksasa pemakan manusia berambut merah, lapor IFL Science pada Minggu (24 Maret 2024).
Meski legenda Gua Lovelock hanyalah cerita rakyat dan belum ada bukti nyata keberadaan raksasa berambut merah tersebut, namun kisah penemuan kembali gua tersebut masih layak untuk ditelusuri.
Lovelock Caverns terletak di daerah terpencil di barat laut Nevada, dekat Kawasan Pengelolaan Margasatwa Negara Bagian Humboldt, sekitar 20 mil (32 kilometer) dari kota Lovelock.
Seperti banyak gua batu di wilayah tersebut, gua ini telah digunakan oleh manusia selama ribuan tahun, dan berdasarkan peninggalan arkeologi yang ditemukan di sana, tampaknya gua tersebut memiliki signifikansi budaya terhadap budaya penduduk asli Amerika di wilayah tersebut.
Artefak di dalam gua tersebut terungkap pada tahun 1911 ketika dua penambang, James Hart dan David Pugh, mengajukan klaim mineral dan mulai menambang guano kelelawar di sana.
Bagi yang belum tahu, guano merupakan kotoran burung laut dan kelelawar yang kaya akan nitrogen, fosfat, dan kalium. Nutrisi ini penting untuk pertumbuhan tanaman, sehingga guano merupakan pupuk yang sangat baik dan pernah menghasilkan panen yang menguntungkan.
Namun, sepasang penambang tersebut menemukan sesuatu yang lebih menarik dari guano kelelawar. Setelah menggali guano lebih dari 1,8 meter (6 kaki), mereka menemukan banyak artefak arkeologi, banyak di antaranya tampaknya berusia ribuan tahun.
Penemuan ini menarik perhatian para arkeolog, yang kemudian melakukan penggalian lebih lanjut di dalam gua tersebut. Penggalian ini menemukan berbagai artefak