Harus Bergelar Doktor, Ini Tahapan Pemilihan Bakal Calon Rektor UI 2024-2029

Read Time:1 Minute, 12 Second

DEPOK – Universitas Indonesia (UI) menggelar pemilihan rektor baru. Inilah tahapan memilih rektor UI, salah satu syaratnya adalah gelar doktor.

Baca juga: UI membuka pendaftaran calon rektor baru, dengan syarat bukan anggota partai politik

UI saat ini membuka kesempatan tersebut kepada calon Rektor IU masa jabatan 2024-2029. Hingga saat ini, jumlah rektor yang memimpin UI berjumlah 21 orang, dengan latar belakang berbeda-beda.

Baca juga: Rektor IU dari Masa ke Masa, 1950 hingga Sekarang

Rektor UI pertama yang disebut presiden pertama adalah Ir Raden Mas Pandji Soerachman Tjokroadisoerjo yang memimpin UI pada tahun 1950-1951. 21. atau rektor IU saat ini prof. Ari Kuncoro periode 2019-2024.

Tahapan Pemilihan Kelompok Penjaringan dan Verifikasi Calon Rektor (P3CR) mulai melakukan sosialisasi pemilihan Rektor pada tanggal 5 Juli hingga 3 Agustus 2024. Sedangkan masa pendaftaran calon rektor mulai 15 Juli hingga Agustus. 3 Tahun 2024

Baca juga: Direksi UNS Bentuk Panitia Pemilihan Rektor Periode 2024-2029

Sedangkan syarat utamanya adalah: berkewarganegaraan Indonesia, sehat jasmani dan rohani, berpendidikan tinggi, dan mempunyai gelar doktor – doktor terapan atau subspesialis.

Calon calon berusia kurang dari 60 tahun pada saat diangkat menjadi rektor, dan belum pernah menjadi anggota partai politik atau organisasi yang mempunyai hubungan langsung dengan partai politik selama minimal satu tahun sebelum mendaftar.

Baca juga: Selamat, Senat berhasil mengusung tiga calon rektor Universitas Pancasila

Dikutip dari laman Pemilihan Rektor UI, inilah tahapan pemilihan Rektor IU 2024-2029.

Tahapan pemilihan Rektor IU periode 2024-2029

1. Pendaftaran Anggota P3CR : 27 Mei 2024-5. Juni 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Honda dan Mitsubishi Kolaborasi lewat Sistem Sewa Baterai Mobil Listrik, Efektifkah?
Next post 7 Cara Ampuh Menghentikan Kebiasaan Buruk Menurut Ahli Psikologi