Yoijakarta – Perang terhadap perjudian online terus diutarakan pimpinan pusat Persatuan Mahasiswa Persatuan Islam (PP Hima Persis). Para peserta mengikuti sesi Hima Persis Talks bertajuk “Literasi Digital: Tolak Judi Online dan Ciptakan Indonesia Emas 2045”.
Menurut Sekretaris PP Pemberdayaan Sosial Hima Persis Naufal Akmal Majid saat berbicara dalam acara yang digelar di Yogyakarta, Kamis (26/9/2024), perjudian online diminati berbagai kalangan, terutama generasi muda.
“Ini merupakan ancaman serius yang tidak hanya menghancurkan kekayaan masyarakat tetapi juga mendisrupsi masyarakat,” kata Naufal. SINDOnews menyatakan dalam keterangan yang diterima, Minggu (29 September 2024).
Naufal mengatakan, acara yang diadakan oleh mahasiswa dan masyarakat umum ini menandai dimulainya gerakan menentang perjudian online dan umum, dengan tujuan untuk menciptakan generasi yang sehat, produktif, dan berkelanjutan. di masa depan.
Acara tersebut dihadiri oleh dua narasumber yaitu Ketua Pimpinan Daerah Persatuan Islam DIY, Pengurus Yayasan Budi Bhakti Yuyus Yusp, dan PP Hima Persis Aufar Abdul Aziz, Direktur Departemen Riset dan Teknologi.
Yuyus Yusup fokus pada aspek psikologis dalam perjudian online. Ia mengatakan dampak perjudian online tidak hanya buruk bagi perekonomian, tetapi juga bagi kesehatan mental. “Kecanduan perjudian internet menyebabkan stres, menghancurkan hubungan, dan menjebak orang dalam situasi destruktif yang sulit dihilangkan,” katanya.
Aufal Abdul Aziz menjelaskan bagaimana perjudian online menggunakan teknologi digital untuk mempengaruhi perilaku pengguna. “Perjudian online menggunakan cara-cara yang sangat canggih untuk menarik perhatian pengguna internet. Oleh karena itu, diperlukan keterampilan digital yang kuat agar generasi muda tidak terjerumus ke dalam perangkap tersebut,” ujarnya.
Pak Aufal juga menekankan bahwa visi Indonesia Emas 2045 tidak hanya tentang pertumbuhan ekonomi, tetapi juga mendorong perilaku generasi muda. Ia menegaskan, perjudian internet berpotensi menghancurkan masa depan dunia dan harus berjuang bersama.