Indosat Punya 100,8 Juta Pelanggan, Rata-Rata Habiskan 12GB per Bulan

0 0
Read Time:3 Minute, 26 Second

designsuperstars.net, Jakarta – Indosat Ooredoo Hutchison mencatatkan pertumbuhan year-on-year (YoY/YoY) pada Q1 2024 (Q1 2024) menjadi Rp 11,7 triliun.

Sekadar informasi, saat ini jumlah pelanggan Indosat sebanyak 100,8 juta pengguna. Indosat berhasil menambah 2 juta pelanggan dengan peningkatan pendapatan per pengguna (ARPU) sebesar 14% menjadi Rp 37.500 pada kuartal pertama tahun ini. 

Informasi tersebut diungkapkan Presiden dan CEO Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha dalam media update hasil Q1 pada Selasa (30/4/2024).

Vikram mengatakan, “Keberhasilan Indosat Ooredoo Hutchison membuat saya senang dapat melayani pelanggan lintas negara. Kami terus meningkatkan jaringan untuk memastikan kelancaran konektivitas dan memberikan pengalaman mengesankan bagi pelanggan di seluruh Indonesia.”

Peningkatan pelanggan ini menyebabkan trafik data perseroan meningkat 14,3 persen dan mencapai 3.858 petabyte.

Untuk memenuhi kebutuhan data tersebut, Indosat juga memperluas infrastruktur BTS 4G dengan total 184.000 BTS, meningkat 20,8% year-on-year. 

Pelanggan broadband rumah

Selain pendapatan sel, segmen home broadband juga mengalami pertumbuhan yang relatif pesat. IOH mencatatkan pendapatan sebesar Rp 250 miliar untuk bisnis HBB dengan jumlah pelanggan mencapai 340.000. Menurut Vikhra, keberhasilan tersebut merupakan strategi yang memiliki landasan kokoh.

“Saya pikir ini adalah strategi jangka panjang yang sulit, namun landasannya sudah ada,” kata Vikhra.

Guna memberikan layanan yang lebih baik, Indosat juga menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan internasional. Baru-baru ini, IOH bermitra dengan NVIDIA untuk membantu pengembangan kecerdasan buatan di Indonesia.

Selain NVIDIA, Indosat juga telah menjalin kerjasama dengan perusahaan lain seperti MasterCard, Cisco dan Google.

Secara keseluruhan, Indosat Ooredoo Hutchison membangun posisi yang kuat pada kuartal pertama tahun ini.

IOH mencatatkan kenaikan sekitar 15,8% dari Rp 11,9 triliun menjadi Rp 13,8 triliun pada kuartal I 2024. Menurut Nicky Lee, direktur dan chief financial officer IOH, hal ini merupakan hasil kemajuan pesat dalam layanan data dan konektivitas perusahaan.

Tidak hanya itu, IOH meningkatkan EBITDA lebih dari 20% year-on-year pada kuartal sebelumnya. EBITDA Indosat pada kuartal I 2024 tumbuh 22,1% dari Rp5,3 triliun menjadi Rp6,5 triliun.

Margin EBITDA perusahaan ini juga meningkat sebesar 2,4 poin persentase menjadi 47%.

Pada kuartal pertama tahun 2024, Indosat mempertahankan peringkat kreditnya di AA+ (idn) dengan Badan Pemeringkat Internasional Fitch meningkatkan prospeknya dari “stabil” menjadi “positif”. Perusahaan juga mendapat rating idAAA (stabil) dari Pefindo.

Peningkatan pendapatan ini dibarengi dengan terjaganya laba bersih. IOH mencatatkan laba bersih (net profit) pada kuartal I tahun ini mencapai Rp 1,295 miliar, sedangkan laba bersih normalisasi tercatat Rp 1,262 miliar.

 

Indosat Ooredoo Hutchison melihat pasar Indonesia sebagai peluang besar. Perusahaan mencatat rata-rata pendapatan per pengguna (ARPU) di Indonesia sangat rendah, yaitu $2,7. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan negara tetangga seperti Thailand yang ARPU negaranya mencapai $6,3.

Sementara itu, belanja masyarakat Indonesia untuk layanan telepon seluler hanya sebesar 1,2% PDB pada tahun 2023. Angka ini bahkan lebih rendah dibandingkan negara tetangga seperti Filipina yang sebesar 1,8 persen, dan Malaysia yang hampir 2 persen.

Tak sampai disitu saja, rata-rata penggunaan data seluler di Indonesia tergolong rendah, bahkan jauh dibandingkan negara tetangga.

Data IOH mencatat Indonesia menghabiskan rata-rata 12 GB per bulan. Jumlah ini jauh lebih rendah dibandingkan Malaysia dan Thailand yang rata-rata menggunakan data seluler sekitar 25-26GB.

ARPU yang rendah dan belanja seluler masyarakat Indonesia menjadi tantangan bagi Indosat Ooredoo Hutchison untuk memberikan layanan terbaik guna memberikan kecepatan internet stabil dan harga bersaing bagi masyarakat Indonesia.

Untuk memberikan layanan terbaik, Indosat Ooredoo Hutchison bekerja sama dengan banyak perusahaan untuk memberikan solusi kepada pelanggan berupa teknologi revolusioner.

Baru-baru ini, IOH bermitra dengan NVIDIA untuk menyediakan layanan AI berbasis cloud bagi perusahaan-perusahaan Indonesia. Kedua perusahaan telah bekerja sama sejak penandatanganan kontrak di MWC Barcelona beberapa bulan lalu.

Melalui kemitraan bersejarah ini, Indosat bersama anak perusahaannya, Lintasarta, bermaksud memperluas akses terhadap platform kecerdasan buatan terdepan NVIDIA untuk kebutuhan perusahaan.

Nantinya, Indosat akan memiliki unit pemrosesan grafis (GPU) kecerdasan buatan pertama di Indonesia yang akan didistribusikan ke perusahaan yang juga menjadi pelanggan IOH.

Bentuk kerjasama dengan NVIDIA ini menunjukkan keseriusan Indosat Ooredoo Hutchison dalam mengembangkan industri AI di Indonesia, President dan CEO IOH Vikram Sinha ingin Indonesia menjadi negara AI yang kuat.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D slot 1000 jepang slot lapaktoto