Ini Barang Termahal di Dunia, Harganya Lampaui Berlian
Jakarta – Banyak orang mengira berlian atau emas adalah bahan termahal di dunia, padahal itu semua salah. Zat yang sangat mahal senilai Rp 900 triliun per gram baru saja diumumkan.
Jika Anda pernah melihat film Tom Hanks Angels and Demons berdasarkan novel Dan Brown, ini digambarkan sebagai materi yang unggul. Benda termahal di dunia disebut antimateri, yang hampir sama dengan materi biasa dan memiliki muatan listrik yang berlawanan.
Dalam Angels and Demons, jika Anda menyentuh sesuatu yang terbuat dari materi, semuanya akan meledak. Karena dua gaya berlawanan ini tidak saling menyukai. Laju pembentukan antimateri sangat jarang sehingga membuatnya mahal.
Melansir laman Unilad, Jumat (29/3/2024), pada tahun 1999, ilmuwan NASA memperkirakan biaya produksi satu gram antihidrogen atau antimateri adalah 900 triliun rupiah per gram, dan ini akan membantu. Luangkan waktu 100 menit. Satu miliar tahun untuk mencapai hal ini.
Alasan lain mengapa antimateri begitu mahal adalah karena teknologi yang digunakan untuk membuatnya, yaitu menggunakan CERN Large Hadron Collider, masih langka. Menurut Science To Go, biayanya sekitar $1 miliar per tahun dan biaya listrik $23,5 juta per tahun.
Agar tumbukan antar partikel membentuk antimateri harus mencapai 99,99 persen kecepatan cahaya. Proses ini memerlukan listrik yang cukup untuk memberi daya pada sebuah kota besar, yang menjelaskan tagihan listrik CERN yang sangat besar.
Stephen Farmer, penulis buku Strange Chemistry tahun 2017, berpendapat bahwa unsur ini memiliki nilai yang sama dan nilai konstan. Nilai ini luar biasa karena badan keuangan dunia, Dana Moneter Internasional, pada tahun 2010 Sebagaimana diperkirakan seluruh perekonomian global akan bernilai lebih dari satu triliun pada akhir tahun 2022.
Namun meskipun mahal, ini adalah bahan yang sangat berguna – meskipun sifatnya sangat tidak stabil. Jika digunakan secara tidak berbahaya, antimateri dapat digunakan sebagai sumber energi yang besar. Jadi sebagian orang percaya bahwa antimateri dapat memicu perjalanan antargalaksi.
Namun, sejumlah kecil antimateri kini digunakan dalam pemindai tomografi emisi positron (PET), yaitu pencitraan medis yang digunakan dokter untuk melihat fungsi tertentu, seperti aliran darah.