LONDON – Turbulensi pelat belakang sering terjadi. Turbulensi sendiri bisa terjadi karena berbagai alasan, namun pada akhirnya semuanya sama. Jika inersia atau gaya aliran fluida terlalu besar atau viskositasnya terlalu rendah, maka akan terjadi turbulensi.
Baca juga – Turbulensi bagi Pilot Lokal Maskapai Indonesia
Menurut Forbes, turbulensi terjadi ketika fluida bergerak terlalu banyak untuk mempertahankan aliran yang konstan.
Adanya turbulensi sendiri menyebabkan fluida menyebar, dengan beberapa titik memiliki kepadatan lebih tinggi dan titik lainnya memiliki kepadatan lebih rendah. Beberapa orang mengalami banyak stres, yang lain hanya mengalami sedikit stres, dan bahkan bergerak cepat atau lambat.
Hal ini menyebabkan pesawat bergetar di udara dan menjadi turbulen. Pasalnya, kecepatan angin, tekanan, dan suhu yang dilalui pesawat sangat bervariasi. Turbulensi itu sendiri mungkin akan meningkat. Gugusan galaksi adalah binatang yang sangat besar.
Mereka adalah rumah bagi seribu atau lebih galaksi, semuanya padat dan membentang jutaan tahun cahaya dari ujung ke ujung, dan seribu kali lebih besar dari Matahari. Meskipun gugus ini merupakan rumah bagi ribuan galaksi atau lebih, galaksi-galaksi itu sendiri hanya merupakan sebagian kecil dari massa gugus tersebut.
Jauh dari galaksi terdapat lapisan tipis plasma panas yang memenuhi seluruh volume gugus. Plasma ini, yang disebut media intracluster, sangat tipis sehingga dianggap ruang hampa di laboratorium di Bumi, namun cukup panas untuk memancarkan sinar-X yang persisten.
Dalam kondisi ini, plasma juga bergetar seperti cairan lainnya. Galaksi terus mengalir melewatinya. Mesin bertenaga yang disebut quasar meletuskan gelembung raksasa di dalamnya. Terkadang cluster bergabung, dan Anda dapat membayangkan apa yang terjadi selanjutnya.
Turbulensi memainkan peran penting lainnya dalam gugus galaksi. Semua benda besar di alam semesta adalah potret keseimbangan.
Gravitasi selalu ingin menarik sesuatu ke dalam, sedangkan gaya lain biasanya ingin mendorong sesuatu ke luar. Ketika semua gaya ini seimbang, suatu benda dapat bertahan selama jutaan atau bahkan miliaran tahun.
Dalam kasus gugus galaksi, turbulensi juga berperan: turbulensi membantu mencegah keruntuhan gugus lebih lanjut, sehingga menjaga volumenya.
Turbulensi adalah salah satu aspek fisika yang paling indah, baik dalam skala kecil maupun besar, mulai dari kopi, perjalanan pesawat, hingga benda terbesar di alam semesta.