Integrasi Perkuat Keunggulan dengan Dukungan Inovasi dan Digitalisasi

Read Time:2 Minute, 10 Second

JAKARTA – Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani memastikan tidak akan ada pemutusan hubungan kerja (PHK) atau lainnya pasca merger 13 perusahaan di bawah Holding Perkebunan Nusantara. Subholding SupportingCo, 1 Desember 2023. Komitmen ini tertuang dalam Kerangka Perjanjian Kerja Bersama Periode 2024-2025 yang ditandatangani oleh PTPN III (Persero) dan Serikat Pekerja Anak Perusahaan (FSPBUN). “Selanjutnya, tidak ada pengurangan pendapatan karyawan dan tidak ada pengalihan status karyawan untuk tetap bekerja dari bisnis lama. “Masih mengacu pada syarat dan hak yang berlaku saat ini terkait manfaat pensiun dan kepesertaan pendapatan dasar pensiun (PhDP),” ujarnya. Ghani mengatakan salah satu faktor kunci suksesnya transformasi PTPN III (Persero) adalah dukungan luar biasa dari seluruh jajaran pegawai BUMN Perkebunan. Dukungan bersama ini menjadikan PTPN sebagai perusahaan pertanian nasional kelas dunia yang unggul dan berdaya saing. “Semua karyawan kuat dan kami bekerja sama untuk kembali mengharumkan PTPN sebagai kebanggaan Indonesia,” tegasnya. Kemudian, PTPN III (Persero) selaku pendiri Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun) untuk menjamin kesejahteraan pensiunan pegawai bawahannya menyiapkan rencana restrukturisasi Dana Pensiun Perkebunan. Peta jalan atau road map ini mempertimbangkan asumsi transformasi kelembagaan penciptaan stok dan menjadi pedoman pengabdian iuran tetap dan iuran tambahan kepada Dapenbun pada tahun 2023 hingga 2034. Tahun lalu, PTPN III (Persero) memberikan kontribusi sebesar Rp 1,12. triliun. Kontribusi sebesar Rp893 miliar hingga November 2023 diharapkan mencapai Rp1,1 triliun hingga akhir tahun. Apalagi setelah terintegrasinya divisi SupportingCo akan memberikan efek yang sangat baik. Ghani mengatakan, pembayaran SHT tetap berjalan karena hampir 60 persen dari seluruh peserta dana pensiun berada di cabang. Pembayaran sebesar Rp 1,3 triliun telah terealisasi pada tahun 2022, dan pembayaran tahun ini diperkirakan sebesar Rp 852 miliar. Aksi korporasi pasca terbentuknya SugarCo dan terbentuknya anak perusahaan SupportingCo. Kombinasi ini memperkuat posisi perseroan dan membandingkannya dengan keunggulan kompetitif karena pemanfaatan sumber daya lahan, sumber daya manusia, inovasi teknologi dan digitalisasi yang sangat baik. Memperkuat posisi perusahaan,” kata Demerger PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V, VI dan XIII menjadi entitas yang menerima penggabungan dan PTPN III (Persero) menjadi PTPN IV Sementara itu, PTPN II dibentuk, VII, VIII, IX, Subholding SupportingCo untuk menjadi pemain utama industri kelapa sawit global. Pangsa ini diperkirakan tumbuh dari 460.000 ton minyak goreng per tahun menjadi 1,8 juta ton per tahun pada tahun 2026. Sementara itu, SupportingCo akan menjadi perusahaan pengelola aset; pengelolaan tanaman perkebunan, yang mencakup pembagian dengan bisnis lain. Ini juga merupakan ekonomi hijau yang dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat. Penetrasi asuransi di Indonesia masih rendah; MSIG Life mengedepankan inovasi kesehatan dan digital seiring dengan besarnya potensi pasar asuransi Indonesia yang tercermin pada produk domestik bruto (PDB). designsuperstars.net.co.id 3 Mei 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Apakah Mandi Wajib Harus Keramas dengan Shampo? Begini untuk Perempuan
Next post Garuda Indonesia Buka Rute Ternate-Jakarta Lagi Mulai Hari Ini