Intoleransi Menguat, Ribuan Guru Dibekali Literasi Keagamaan Lintas Budaya

0 0
Read Time:2 Minute, 19 Second

designsuperstars.net – Proyek Pendidikan Kebudayaan (LKLB) yang dijalankan Institut Leimena berkembang pesat dengan 32 lembaga pendidikan dan keagamaan mitra. Sejak didirikan 2,5 tahun lalu, LKLB telah melatih 8.055 guru dari 37 provinsi di Indonesia.

Tenaga pengajar yang mengikuti pelatihan LKLB terdiri dari guru sekolah/madrasah dan penyuluh agama untuk belajar membangun toleransi dan kerjasama damai antar umat beragama.

Direktur Eksekutif Leimena Institute Matthew Ho menyatakan, di dunia yang semakin terpecah saat ini, diperlukan sistem pendidikan yang mengedepankan penguatan kerja sama dan persatuan. 

Oleh karena itu program LKLB sangat penting khususnya bagi guru sebagai pelaku utama dunia pendidikan.

Literasi agama lintas budaya merupakan upaya kita bersama untuk membangun rasa saling percaya antar pemeluk agama yang berbeda. Ini merupakan faktor sosial dalam pembangunan masyarakat Indonesia, kata Matthew Ho dalam konferensi pers di Tugu Kunstkring Paleis Jakarta. Senin. 10 Juni 2024

Program LKLB yang diluncurkan pada Oktober 2021 ini sangat sukses dengan jumlah peserta sekitar 9.969 orang. Hal ini diketahui dari Indonesia sebagai contoh sistem pendidikan yang membangun kohesi sosial. 

Institut Leimena menjalin kerja sama dengan berbagai mitra dalam pelaksanaan program LKLB antara lain 20 lembaga Islam, 7 lembaga Kristen, serta kemitraan baru dengan lembaga Budha, Hindu, dan Konghucu. Guru keselamatan masa depan Anda

Dr. Alwi Shihab mengatakan, program LKLB melatih guru untuk mengembangkan interaksi yang harmonis, saling menghormati dan kerjasama yang baik antar agama.

“Guru berada di garis depan dalam melindungi komunitas mereka dari dampak intoleransi agama dan ekstremisme. Sayangnya, kami memperhatikan bahwa kebangkitan ekstremisme di lembaga pendidikan terkait dengan jenis penafsiran, pemahaman, pengajaran, dan aliran pemikiran tertentu,” ujarnya. dikatakan. Alwi Shihab yang juga CEO Institut Leimena.

Saat ini Kepala Staf Presiden RI Prof. Dr. Siti Ruhaini Dzuhayatin mengatakan, pembelajaran di sekolah saat ini seringkali terisolir dari realitas masyarakat Indonesia yang padat. 

Oleh karena itu, guru perlu menjadi “pembaca” atau mempunyai pendidikan agama yang baik agar dapat memasukkan berbagai pesan ke dalam pembelajaran di kelasnya. 

Ruhaini yang juga mantan Ketua Komite Tetap Perlindungan Hak Asasi Manusia OKI juga menegaskan, sistem LKLB sejalan dengan penguatan supremasi hukum dan kebebasan beragama di Indonesia.

Menurut Ruhaini, “pentingnya hubungan antara supremasi hukum dan kebebasan beragama yang dilindungi konstitusi merupakan alat penting bagi masyarakat untuk mengembangkan masyarakat Indonesia yang majemuk di tengah semakin besarnya tantangan yang dihadapi dunia.” dan pegawai senior Institut Leimena.

Wakil Ketua Bidang Pendidikan dan Pelatihan Masjid Istiklal, Dr. Mulawarman Hannase menambahkan, kerja sama Masjid Istiqlal dan Balai Leimena dalam program LKLB telah berlangsung sejak awal program tahun 2021.

Sebanyak 11 kelas dengan jumlah peserta minimal 1.200 orang, termasuk dua kelas yang diikuti oleh mahasiswa Pendidikan Kader Kader Istiqlal Ulama (PKU) Magister dan PhD. Dukung Pemerintahan Prabowo, Garibaldi Thohir: Pendidikan Kunci Masa Depan Dirut PT. Alamtri Resources Indonesia, Tbk (sebelumnya PT. Adaro Energy Indonesia, Tbk), Garibaldi Thohir mengatakan pendidikan adalah kunci masa depan designsuperstars.net.co.id 24 Desember 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D slot 1000 jepang slot lapaktoto